Jadwal resmi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2022 telah dirilis. Seleksi ini akan dilaksanakan dalam dua gelombang.
Untuk gelombang pertama diadakan pada 17-23 Mei 2022, kemudian gelombang kedua diadakan pada 28 Mei-3 Juni 2022. Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu perguruan tinggi yang akan mengadakan UTBK SBMPTN 2022. Tercatat sebanyak 22.083 peserta bakal bersaing mengikuti UTBK di ITB. Adapun dari jumlah peserta itu, terdiri dari 21.313 peserta dari ujian Saintek/Soshum dan 770 peserta ujian campuran.
Achmad Rochliadi selaku Koordinator Pelaksana UTBK ITB 2022 mengatakan UTBK ITB tahun ini akan diselenggarakan di tujuh lokasi berbeda. "Sebaran lokasi ujian UTBK ITB akan berlangsung di tujuh lokasi yaitu Kampus ITB Ganesha, SMAN 1 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 3 Bandung, SMAN 4 Bandung, SMAN 5 Bandung dan SMKN 2 Bandung," kata Rochliadi dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rochliadi mengungkapkan untuk pelaksanaan UTBK nanti, ITB telah menyiapkan 1.155 komputer. UTBK nanti dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.
Menurutnya, pelaksanaan UTBK ITB tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Panitia akan menyesuaikan jumlah peserta dengan kapasitas ruangan. "Setiap hari ujian ada dua sesi untuk Saintek dan Soshum dan satu sesi untuk Campuran," kata Rochliadi.
Para peserta UTBK ITB wajib memperhatikan persyaratan untuk mengikuti seleksi tersebut. Selain harus sudah mendaftar dan mendapat kartu ujian, peserta juga harus melengkapi berkas yang ditetapkan oleh LTMPT.
Syarat mengikuti UTBK ITB yaitu:
1. Membawa kartu ujian.
2. Ijazah bagi lulusan 2021 dan 2020 atau surat keterangan kelas 12 dari sekolah yang sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan foto berwarna terbaru dengan dibubuhi tanda tangan kepala sekolah dan cap stempel.
3. Kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor).
4. Dalam keadaan sehat.
5. Hadir 1 jam sebelum jadwal ujian.
"Peserta tidak diharuskan membawa persyaratan harus vaksin booster. Akan tetapi yang terpenting peserta mengikuti ujian dalam kondisi sehat," kata Rochliadi.
(bba/bbn)