Menjelajahi 'Kota Mati' yang Dihuni Bule Belanda di Sukabumi

Menjelajahi 'Kota Mati' yang Dihuni Bule Belanda di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 10 Mei 2022 14:06 WIB
Kota Mati di Sukabumi.
Penampakan 'kota mati' di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebuah perumahan mewah bergaya Eropa di Lembah Halimun, Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi menarik perhatian khalayak. Pasalnya, jajaran rumah megah itu ditinggal pemiliknya dan tampak terbengkalai tak terurus.

Dari bagian depan perumahan terlihat dua tiang dengan nuansa klasik Eropa. Tak jauh dari gerbang, ada bangunan ala colosseum dan air mancur di bagian tengah yang tak berfungsi.

Kondisi jalanan pun masih bebatuan dan belum teraspal keseluruhan. Sisi kanan dan kiri ada beberapa kebun sayuran yang diurus masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melewati perkebunan, satu per satu rumah megah berdiri kokoh. Padahal, bangunan tersebut konon sudah ditinggalkan selama 20 tahun lebih. Tak heran, masyarakat sekitar menyebut kawasan tersebut sebagai 'kota mati.'

Penampakan 'kota mati' di Sukabumi.Penampakan 'kota mati' di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Pada pagi dan sore, kabut biasanya memenuhi perumahan kosong itu. Meski banyak rumah kosong dan terbengkalai, ada satu keluarga asal Belanda yang nekat tinggal di sana.

ADVERTISEMENT

Adalah Mr. Ronny. Pria berusia 60 tahun yang tinggal bersama keluarganya di Lembah Halimun. Total ada lima penghuni rumah, yaitu Ronny, istrinya, dan ketiga anaknya. Betah, itu jadi kata yang menggambarkan perasaan Ronny tinggal di sana.

"Sudah empat tahun tinggal di Lembah Halimun, enak sendiri, adem, air clear (bersih), enggak ada polusi di sini," kata Rony kepada detikJabar saat ditemui beberapa waktu lalu.

Di mata Ronny, tak ada kesan horor di sepanjang perumahan tersebut. Anggapan adanya hantu di sekitar lokasi pun ditepisnya. Dia pun mengaku lebih senang tinggal di kesunyian seperti itu dan dekat dengan alam.

'Kota Mati' di Sukabumi.'Kota Mati' di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

"Enggak ada (hantu). Saya bilang setan ada dalam orang. Di sini enggak ada orang-orang. Ini bagus, nature. So saya enggak mau tetangga di sini, ingin sendiri saja," ujarnya.

Ronny tinggal di Belanda selama 40 tahun lamanya. Tepatnya di Eindhoven, sebuah gementee yang terletak di provinsi Brabant Utara, selatan Belanda.

Meski begitu, ia mengaku dirinya merupakan warga Indonesia karena masa kecilnya tinggal di Indonesia. Namun secara administrasi saat ini ia masih tercatat sebagai warga Belanda. Setahun sekali, ia dan empat anggota keluarganya melakukan perpanjangan visa atau izin tinggal

Mr Ronny, bule Belanda tinggal di 'kota mati' Sukabumi.Mr Ronny, bule Belanda tinggal di 'kota mati' Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

"Usia 10 tahun saya berangkat ke Belanda bersama orang tua, 40 tahun di sana, dan sekarang di Indonesia sudah 10 tahun," ungkapnya.

Sebelum tinggal di Lembah Halium, ia tinggal di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Di sana ia tinggal selama enam tahun. Hingga akhirnya, ia memutuskan pindah ke tempat tinggalnya sekarang.

"And than bikin perumahan di sana. Sekarang 4-5 perumahan keliling, so saya enggak enak (lalu) pindah, cari tempat bisa tinggal sendiri," ujarnya.

Suasana sekitar menurutnya sangat alami. Ia pun tak masalah tak punya tetangga. Bahkan sangat menikmati suasana tersebut. Di saat bersamaan, jarak ke area perkotaan juga tergolong dekat, hanya sekitar 15 menit.




(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads