Bandung Terasa Panas, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Akhir Mei

Bandung Terasa Panas, BMKG Prediksi Berlangsung hingga Akhir Mei

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 09 Mei 2022 21:30 WIB
Jembatan Layang Pasupati terlihat dari Jalan Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengganti nama Jembatan Layang Pasupati menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja yang merupakan tokoh penggagas wawasan nusantara. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Suasana Kota Bandung (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI).
Bandung -

Kota Bandung sedang diselimuti cuaca panas hingga mencapai 31,6 derajat celsius dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab dari hal tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu maksimum di Kota Bandung dalam seminggu terakhir melebihi suhu maksimum normal Kota Bandung.

"Seminggu terakhir ini BMKG Bandung mencatat suhu maksimum yang terobservasi berkisar antara 29,6 hingga 31,6 derajat celcius. Suhu maksimum ini sudah melebihi suhu maksimum normal Kota Bandung yaitu 28,8 derajat celcius," kata Rahayu dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahayu menjelaskan meningkatnya suhu maksimum seminggu terakhir ini disebabkan karena angka kelembaban relatif yang ikut naik dari normalnya 88% menjadi 89-91%.

Selain itu penyebab lain meningkatnya suhu udara menjadi di atas normal karena posisi gerak semu matahari yang saat ini berada di garis ekuator. Kondisi ini membuat pertumbuhan awan di wilayah Jawa Barat dan pulau Jawa menjadi lebih berkurang.

ADVERTISEMENT

"Dengan berkurangnya jumlah awan di atmosfer, maka energi matahari yang diterima permukaan bumi semakin banyak hingga cuaca pada siang hari terasa semakin panas dan lembap," jelasnya.

Selain itu, dia juga menyebut tingginya Suhu Permukaan Laut (SPL) membuat proses evaporasi dan evapotranspirasi masih tinggi. Ini membuat perubahan fase air dari cair menjadi gas yang mempengaruhi kelembaban udara di atmosfer ikut tinggi.

"Kelembapan relatif menyatakan perbandingan tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama dengan satuan persen. Suhu udaranya tinggi mencerminkan kemampuan menampung uap air juga tinggi," ungkapnya.

BMKG memprediksi cuaca panas di Bandung dan sekitarnya masih akan terjadi hingga akhir bulan Mei ini. Sementara musim kemarau, baru akan terjadi di bulan Juni 2022 mendatang.

"Kondisi ini diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir Mei atau akhir musim peralihan. Musim kemarau diprediksi akan segera memasuki Bandung Raya pada awal hingga pertengahan Juni 2022," tutup Rahayu.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads