Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, Jumat (6/5/2022) hari ini. Mulai dari berandalan motor tusuk pengunjung kafe hingga pria di mobil Alpahard maki polisi.
Berikut rangkuman beritanya:
Kasus Injak Al-Quran Turut Dilaporkan Ormas di Cianjur
Laskar Umat Islam Cianjur turut membuat laporan terkait pria Sukabumi yang viral karena menantang umat Islam dan menginjak Al-Qur'an. Hal itu dilakukan agar proses hukum terus berlanjut dan tak berakhir dengan permohonan maaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah datang ke Polres Cianjur dan membuat laporan terkait kasus penginjakan Al-Quran," ungkap Panglima Laskar Asep Kunfayakun hari ini.
Asep mengatakan meskipun kasusnya ditangani Polres Sukabumi Kota, pihaknya tetap membuat laporan di Polres Cianjur lantaran pelaku juga tinggal di Kabupaten Cianjur.
"Kan tinggal di Cianjur, jadi kita juga buat laporan supaya memperkuat proses hukum yang di Sukabumi," ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengantisipasi jika proses hukum di Sukabumi hanya berakhir setelah pelaku membuat permohonan maaf terbuka.
"Kita tidak ingin hal itu terjadi, makanya buat laporan. Kalau di sana berhenti, ada laporan dari kami yang masih bisa diproses. Kita tidak ingin ada kata damai, karena khawatir terjadi kasus penistaan berikutnya. Kita akan kawal sampai tuntas, sampai meja persidangan," kata dia.
Sebelumnya, Laskar Umat Islam Cianjur juga menggeruduk rumah pelaku di Cianjur. Pasalnya massa menduga jika pelaku berada di rumahnya di Desa Palasari Kecamatan Cipanas. Namun ternyata pelaku sudah berhasil diamankan di Sukabumi.
Drama Cekcok Pasutri di Sukabumi Berujung Penistaan Agama
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan viralnya video seorang pria yang menantang umat Islam dan menginjak Al Quran.
"Saya atas nama Dika Eka dengan sadar, saya tantang semua yang beragama muslim," ucap pria itu dalam video berdurasi 14 detik.
Pihak kepolisian bergerak dan berhasil menangkap terduga pelaku penistaan agama di daerah Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. Penangkapan itu berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/163/V/2022/SPKT Polres Sukabumi Kota Polda Jawa Barat.
Pihak kepolisian bergerak dan berhasil menangkap terduga pelaku penistaan agama di daerah Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. Penangkapan itu berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/163/V/2022/SPKT Polres Sukabumi Kota Polda Jawa Barat.
Ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa itu. Keduanya yaitu pria yang ada dalam video berinisial CER (25) alias Dika Eka dan seorang perempuan berinisial SL (24) yang tak lain istri dari Dika Eka.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, kedua pelaku terikat pernikahan hanya secara agama (nikah siri) sejak 2016 lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui modus para pelaku dugaan penistaan agama ini didasari atas kurang harmonisnya hubungan rumah tangga.
"Sang suami sering meninggalkan istrinya dalam kurun waktu yang cukup lama tanpa ada alasan yang jelas. Istri merasa kesal atas tindakan tersebut. Awalnya mereka menyelesaikan permasalahan dengan melakukan sumpah di bawah Al-Qur'an terhadap suaminya. Namun kemudian kesalahan suaminya selalu berulang," kata Zainal ditulis hari ini.
Macet di Gentong hingga Ridwan Kamil Klaim Arus Balik Aman Terkendali
Puluhan mobil mengalami kerusakan di tanjakan Gentong Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. Mobil-mobil yang mogok itu berderet di tepi jalan dan memperparah kondisi arus lalu lintas yang sudah padat.
Mayoritas mobil yang gagal menanjak itu mengalami kerusakan pada bagian kopling, sebagian lainnya mengalami overheating. Kondisi jalan yang menanjak serta sebelumnya menembus kemacetan panjang menjadi salah satu faktor yang membuat kinerja mesin menjadi berat.
"Saya dari Pangandaran macet berkali-kali. Terakhir dari Rajapolah sampai Gentong, ketika di tanjakan mogok, tak kuat nanjak. Kopling habis," kata Asep, warga Sumedang hari ini.
Dia mengatakan baru saja pulang berwisata dari Pantai Pangandaran. "Luar biasa, macet di mana-mana. Harus sabar," ungkapnya.
Terkait kerusakan mobilnya, Asep mengaku menghubungi kawan sesama komunitas mobilnya. "Ada kawan dari komunitas, langsung diperbaiki di tempat. Mudah-mudahan bisa jalan lagi segera," harap Asep.
Sementara itu, Polres Ciamis melakukan rekayasa arus lalu lintas kendaraan yang menuju wilayah Barat. Kendaraan dari arah Jawa Tengah yang akan ke Barat diarahkan menggunakan Tol Cipali atau jalur Cirebon. Tujuannya untuk mengurai penumpukan kendaraan di wilayah Gentong dan Limbangan.
Kendaraan yang masuk belok dari Kawasan Alun-alun Ciamis, kemudian masuk ke Jalan RE Martadinata lalu menuju Kawali hingga Cirebon.
"Tujuannya untuk mengurangi beban di Limbangan dan Gentong. Kami berikan alternatif, kendaraan yang melewati Ciamis mau ke Barat itu melalui Jalur Cirebon atau Cipali," ujar Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro kepada detikJabar.
Tony menjelaskan pantauan arus balik di wilayah Kabupaten Ciamis sejak siang sudah terlihat. Untuk itu pihaknya bersinergi dengan Polres tetangga yang dikoordinir Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar. Tujuannya agar tidak terjadi kemacetan panjang.
Tony menerangkan pihaknya melakukan pengalihan arus kendaraan dari arah Timur menuju Barat melalui jalur Tol Cipali. Di persimpangan Alun-alun Ciamis ini salah satu jalur rekayasa arus lalu lintas ke arah Cipali.
"Kita sudah alihkan sepenuhnya ke sana. Ternyata pengendara yang memilih jalur Cipali juga banyak. Para pengendara juga sudah mendapatkan informasi bahwa di Jalur Nasional Limbangan dan Gentong cukup padat," jelas Tony
Menurut Tony, kendaraan yang mengarah ke Barat lewat jalur Cirebon masuk ke Jalan Tol Cipali. Di sana diberlakukan one way dari Timur ke Barat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan karena saat ini masuk arus balik Libur Lebaran 2022.
"Nantinya pemudik melalui jalur Cipali akan masuk tol dan dilakukan one way," jelasnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprediksi kepadatan kendaraan akan berlangsung hingga besok, Sabtu (7/5/2022).
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil itu saat meninjau langsung arus mudik di kawasan Limbangan, Kabupaten Garut.
"Kalau lihat grafiknya di hari ini, sudah hampir sama dengan puncak arus mudik tanggal 29-30 April 2022 lalu, tinggi sekali, hari ini juga hampir sama. Kami memperkirakan puncaknya hari ini dan besok," ucap Kang Emil dalam rilis yang diterima detikJabar.
Arus balik didominasi kendaraan yang mengarah ke Jabodetabek, khususnya Jakarta. Menurutnya, pemudik balik yang melintasi Jabar wilayah utara dari arah timur menuju Jakarta persentasenya mencapai 50 persen. Kemudian 20 persen dari Bandung Raya dan 20 persen lagi dari arah Merak Banten yang menuju Jakarta.
"Jadi rata-rata masuk ke Jakarta, persentasenya tetap paling banyak dari arah timur sekitar 70 persen," ujar Kang Emil.
Berandalan Bermotor Tusuk Pengunjung Kafe
Berandalan bermotor di Bandung berinisial RAM dibekuk polisi usai dengan sadis menusuk pengunjung kafe di Bandung. Detik-detik aksi sadis anggota kelompok bermotor itu terekam CCTV.
Aksi penikaman itu terjadi di sebuah kafe di kawasan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung pada Jumat (29/4) lalu. Dua orang diketahui jadi korban dalam insiden berdarah ini.
Sementara itu berdasarkan rekaman CCTV kafe, awalnya terlihat sekumpulan pengunjung tengah duduk di meja kafe. Tiba-tiba, para pengunjung yang didominasi pemuda itu berdiri dan menghampiri pintu kafe.
Video rekaman CCTV lantas menunjukkan adanya sekelompok orang menggunakan helm berdiri di pintu masuk kafe. Kelompok berhelm lantas menyerang pengunjung kafe yang menghampiri mereka.
"Mereka tidak kenal pelaku dan tersangka ini mereka lagi konvoi sampai di TKP, nah kemudian langsung saja tersagka ini masuk ke kafe dan melakukan tindakan kejahatan dan menusuk korban dan temannya ingin melerai kena di paha dan kaki," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, hari ini.
Sementara itu berdasarkan pendalaman, kafe itu didatangi oleh gerombolan tersebut menggunakan sekitar 30 sepeda motor. Tersangka RAM kemudian menggeber-geberkan motornya hingga menimbulkan suara bising. Hal itu menarik perhatian para pengunjung kafe termasuk korban.
"Tersangka kemudian menghampiri pengunjung kafe dan melakukan penikaman secara acak kepada pengunjung kafe," katanya.
Pelaku pun berhasil diamankan setelah sebelumnya kabur. Kini polisi tengah memburu tersangka lain yang disinyalir ikut terlibat.
Pria di Mobil Alphard Maki Polisi Gegara Pengalihan Arus
Diduga kesal atas rekayasa arus lalu lintas yang dilakukan polisi, seorang pengendara marah-marah dan melontarkan kata umpatan kepada polisi.
Peristiwa itu terjadi di simpang tiga Panyusuhan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, hari ini sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu mobil Alphard pelat F yang ditumpangi pria berinisial P itu dialihkan dari simpang tiga Panyusuhan, Ciawi, belok kiri ke jalur Ciawi-Singaparna. Polisi melakukan pengalihan karena kondisi sudah macet.
Mobil mewah warna hitam itu bersama ratusan mobil lainnya lalu belok kiri ke jalur Ciawi-Singaparna. Rupanya mobil itu tak melanjutkan ke Singaparna, namun memutar kembali.
Saat kembali tiba di pertigaan Panyusuhan, dia mendapati arus sudah tak lagi dialihkan. Pria ini lalu membuka kaca belakang, lalu marah-marah. Dia meminta semua pengendara dialihkan seperti yang menimpa dirinya.
"Hei, Polisi, suruh ke sana, kita ngantri, suruh ke sana dulu," ucap pria itu dengan diakhiri kata makian.
Tak lama berselang, video rekaman itu menyebar di media sosial. Sekitar pukul 13.00 WIB, mobil pria itu kemudian diberhentikan petugas polisi dan TNI di pos Letter U Gentong.
Dia diberhentikan untuk diminta klarifikasi. Setelah bertemu Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan, dia akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Sementara itu, video klarifikasi pria itu juga beredar. Dalam videonya, pria yang memakai kaus hitam tersebut meminta maaf karena terjadi miskomunikasi.
"Kami mohon maaf karena tadi ada terjadi sedikit miskomunikasi, pengalihan jalur, terus sedikit ada ketegangan, tapi kami mohon maaf dan sudah diselesaikan dengan baik, terima kasih," ujarnya.
Di tempat yang sama, AKBP Aszhari mengatakan pihaknya dan pria itu sudah saling memaafkan. "Saya bilang kalau anggota saya ada salah, ya mohon dimaafkan, dia juga sudah meminta maaf," kata Aszhari.
Aszhari mengatakan yang bersangkutan sedang menempuh perjalanan dari Yogyakarta menuju Bogor. "Dia mengaku orang Jogja, lalu saya bilang biasanya orang Jogja itu santun. Dia langsung malu," jelas Aszhari.
Dia mengaku memaklumi insiden itu dan tidak akan memperkarakan perbuatan pria tersebut.
(mso/mso)