Kisah Setia Pak Adhar 15 Tahun Jadi Porter Terminal Leuwipanjang

Kisah Setia Pak Adhar 15 Tahun Jadi Porter Terminal Leuwipanjang

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 02 Mei 2022 11:00 WIB
Pak Adhar porter di Terminal Leuwipanjang.
Pak Adhar porter di Terminal Leuwipanjang. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Kendaraan demi kendaraan berdatangan ke Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, mengantarkan mereka yang hendak mudik dengan beberapa barang bawaan. Para porter berdatangan menghampiri, menawarkan jasanya kepada penumpang untuk membawakan barang.

Seringkali jasanya ditolak, namun tak sedikit yang berterima kasih karena diringankan bebannya. Dari kerumunan porter, nampak seorang porter yang terlihat sudah sepuh. Ia tak jarang memanggul kardus atau bahkan koper di pundaknya.

Sosok itu adalah Adhar, salah seorang porter tertua yang sudah menggeluti profesi ini sejak Terminal Leuwipanjang baru diresmikan pada 1996.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak diresmikan saya sudah jadi porter, untuk menghidupi 12 anak saya," katanya kepada detikJabar belum lama ini.

Ia sabar mengadang setiap kendaraan, kadang harus terserobot teman sesama porter lainnya. Ia mengaku profesi inilah yang ia sanggupi meski usianya semakin menua.

ADVERTISEMENT

"Upahnya tidak tentu, saya pernah dibayar Rp 2.000-4000. Tapi saya ikhlas, yang penting halal dan bisa tambah penghasilan," terangnya.

Pak Adhar porter di Terminal Leuwipanjang.Pak Adhar porter di Terminal Leuwipanjang. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Ia tak pernah mengeluh atau merasa lelah. Saat ditanya kesulitan yang pernah dialami, kendala paling parah menurutnya justru saat pandemi.

"Pandemi sepi sekali, saya sehari bisa hanya dapat Rp 40.000. Alhamdulillah Lebaran tahun ini boleh mudik, sehari bisa Rp 150.000," ungkap pria asal Majalaya ini.

Dengan 12 anak, 24 cucu, dan 8 buyut, ia berusaha bisa memberikan sebagian penghasilannya yang tak seberapa. Seluruh anaknya memang telah berkeluarga, namun ia tak mau hanya menikmati jeri payahnya sendiri.

"Saya masih semangat meski sudah tua, enggak apa-apa saya kuat angkat-angkat. Tapi memang karena sudah tidak sekuat dulu, saya hanya sampai siang saja di sini," terangnya.

Harapan sederhana pun diungkapkan Adhar. Ia berharap momentum Lebaran tahun depan lebih ramai dibanding arus mudik. Dengan begitu, penghasilan yang didapatkan diharapkan bisa lebih besar.

"Semoga Lebaran tahun depan bisa seramai ini lagi," tutup Adhar.




(aau/ors)


Hide Ads