Saat memasuki Terminal Leuwipanjang, kita akan disambut dengan suasana yang sejuk, bersih, dan terawat. Di balik lalu lalang penumpang bus, ada beberapa cleaning service yang sabar membersihkan setiap sudut terminal.
Ialah Sigit, Iwan, dan Jamal, petugas cleaning service dari salah satu yayasan penyalur petugas kebersihan. Saat tahun ini masyarakat menyambut gembira karena adanya izin mudik dari pemerintah, mereka terpaksa tak mudik demi Rupiah.
Mereka diminta untuk membersihkan Terminal Leuwipanjang sejak tiga hari yang lalu. Sengaja diminta bekerja sepanjang libur lebaran, guna membersihkan area Terminal agar nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total ada delapan cleaning service, kami tahun ini tidak mudik dan tidak tahu juga kapan libur," ujar Sigit sambil tertawa saat ditemui detikJabar, Minggu (1/5/2022).
Ia sebetulnya sudah merencanakan berkunjung ke daerah orang tuanya di Jawa Tengah. Jadwal libur yang tak pasti, juga diratapi oleh Jamal.
"Saya tidak mudik karena asli Bandung, tapi ya harus kerja dari pagi sampai terminal tutup untuk istri dan dua anak saya yang masih sekolah," ujar Jamal.
Mereka bertanggungjawab atas kebersihan terminal Leuwipanjang. Melihat lalu lalang pemudik, tentu ada rasa sedih. Namun, mereka tak mengeluh dan tetap semangat bekerja.
"Sedih, saya enggak bisa pulang ke Semarang untuk temaui orangtua. Tapi ya namanya kerja harus berusaha professional," ujar Iwan sembari membersihkan lantai dua terminal Leuwipanjang.
"Meski tidak ada libur, tapi ada istirahat satu jam di jam 12. Kemudian Maghrib bisa buka puasa, baru lanjut kerja. Alhamdulillah masih bisa puasa," katanya sambil tersenyum.
(aau/yum)