Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat selama sepekan. Peristiwa yang terjadi di antaranya keracunan massal di Cianjur dan tewasnya pedagang di Sukabumi akibat pembacokan.
Berikut ini rangkuman beritanya:
Bukber Berujung Maut di Cianjur, 1 Warga Meninggal Dunia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 47 warga Kampung Rancailat Desa Panyindangan Kecamatan Cibinong mengalami keracunan usai menggelar buka bersama, bahkan salah seorang diantaranya meninggal dunia. Diduga keracunan massal disebabkan takjil es campur gabungan yang dibawa setiap warga.
Rahmat, seorang korban keracunan, mengatakan kegiatan buka bersama (bukber) tersebut rutin digelar warga setiap momen Ramadan. Biasanya masyarakat membawa makanan sendiri dari rumah, termasuk takjil berupa es campur.
"Sudah tradisional setiap Ramadan ada bukber warga kampung sini. Makanan dan takjil nya bawa masing-masing," kata Rahmat, Minggu (24/4/2022).
Buka puasa bersama itu sendiri berlangsung pada Kamis (21/4/2022). Takjil berupa es campur kemudian digabungkan dalam satu wadah besar untuk kemudian dibagikan lagi pada warga yang hadir.
"Jadi untuk takjil es campur, yang bawa akan disatukan ke wadah besar. Setelahnya dibagikan lagi ke semuanya, supaya semua kebagian," kata dia.
Keracunan tidak langsung terjadi saat itu juga melainkan selang beberapa jam. Warga mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, hingga diare. Belasan orang yang dibawa ke puskesmas, bahkan ada yang dirawat.
Diduga keracunan disebabkan es campur gabungan, sebab warga yang tidak meminun es campur tidak mengalami gejala apapun.
"Yang tidak minum es campur mah selamat, tidak keracunan," ungkap dia.
Kapolsek Cibinong Iptu Dedi Suryaman, mengatakan total ada 47 orang yang mengalami keracunan, dan 17 orang di antaranya harus dirawat lantaran gejala keracunan yang cukup berat.
Salah satu warga yang dirawat yakni Muin (21), kondirinya terus menurun hingga kemudian meninggal dunia pada Minggu (24/4/2022).
"Kami masih dalami dari makanan mana yang mengakibatkan keracunan massal," tuturnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya, mengatakan keracunan massal itu diduga disebabkan takjil es campur dari seluruh warga yang digabungkan dalam satu wadah besar.
Sayangnya, sisa es campur tersebut sudah dibuang setelah kegiatan buka bersama warga selesai.
"Awalnya kita akan pastikan penyebab keracunan dari sampel makanan atau minumannya, tapi karena tidak ada makanya kita ambil sampel muntahan dari beberapa pasien yang dirawat," ungkap.
Menurut Frida, sampel tersebut sudah dibawa dari Puskesmas Sindangbarang ke Dinkes Cianjur pada Minggu (24/4) siang. Rencananya sampel itu dibawa dan diuji labolatorium pada Senin (25/4) hari ini.
Pedagang di Sukabumi Tewas Dibacok
Seorang pria tewas setelah dianiaya dan dibacok oleh beberapa orang yang diduga geng motor di Cibeureum Hilir, Kota Sukabumi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung pada hari ini, Kamis (28/4/2022) sekitar pukul 03.30 WIB dengan inisial korban EAP (29).
Salah satu saksi mata, DA (17) mengatakan, dia melihat penganiayaan tersebut saat nongkrong selepas sahur di dekat rel. Dia mengatakan, korban terjatuh ke selokan dan dianiaya oleh dua orang.
"Saya lihat dia disikat (dihajar) sama dua orang, kanan kiri. (Korban) sudah mau lari ditarik lagi ke dekat rel dikadekan (dibacok) lagi," kata DA kepada detikJabar, Kamis (28/4/2022).
Lebih lanjut, saat dia akan membantu korban, dua orang yang diduga geng motor itu mengancam DA untuk tidak ikut campur. Dia lantas lari dan meminta pertolongan warga lain.
Lebih lanjut, dia mengaku tak mengenali pelaku pembacokan itu. Hanya saja, pelaku menggunakan jaket warna hitam dan celana pendek coklat.
"Motor satu diparkir, dipakai bertiga, yang hajar dua orang, yang satu nunggu di motor. Bawa sajam panjang dua orang itu, jenis samurai kalau kelihatan saya dari cahaya, senjata yang panjang," ujarnya.
Kabar itu dibenarkan paman korban berinisial Y (30). Dia mengatakan, sebenarnya korban dibonceng temannya berniat akan mengambil uang di ATM. Di perjalanan, korban tak sengaja hampir bertabrakan dengan pengendara dan penumpang dua orang (rempet tiga) yang diduga geng motor.
"Mau ke ATM ambil uang. Pas di atas papasan mau tabrakan sempat cekcok terus sudah ambil uang di ATM ada lagi orang yang tadi papasan. Nungguin di warung dari situ dikejar sampai ke sini (dekat rel Kereta Api)," kata Y.
Sementara itu Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengkonfirmasi kabar tersebut. Dia mengatakan, ada dugaan korban dianiaya oleh beberapa orang dengan menggunakan senjata tajam. Terkait dugaan keterkaitan geng motor, pihaknya akan melanjutkan dengan proses penyelidikan.
"Laporan kami terima jam 04.00 WIB. Kita proses lidik untuk memastikan kronologisnya," ujar Zainal dalam pesan singkatnya.
Pihaknya menduga, korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan dengan menggunakan senjata tajam.
"Saksi pelapor menyampaikan bahwa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengaan dugaan menjadi korban penganiayaan oleh beberapa orang dengan menggunakan senjata tajam," kata Zainal.
Ditanya soal adanya dugaan geng motor yang beredar di masyarakat, Zainal mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Tindakan dari Polres saat ini laksanakan lidik untuk memastikan kronologis kejadiannya. Kita proses lidik (dugaan geng motor)," ujarnya.
(tey/tya)