Jasa ekspedisi kian sibuk menjelang Lebaran. Itu karena permintaan pengiriman paket meningkat. Bahkan, paket hingga menumpuk di gudang penyimpanan karena melebihi kapasitas kemampuan pengiriman.
Kurir paket pun menjadi tumpuan. Sebagian kurir harus menerima tak bisa libur Lebaran bersama keluarga. Mereka harus tetap di jalan, mengantar paket hingga sampai pada pemesan.
"Betul. Mau lebaran paket banyak. Kalau di tempat saya kerja, jadi sistemnya itu libur ditiadakan dulu selama seminggu Lebaran," kata Kamaludin (26), kurir salah satu perusahaan ekspedisi saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (30/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamaludin bekerja sebagai kurir di perusahaan ekspedisi di Kota Bandung sejak Desember tahun lalu. Pria asal Cianjur itu sebelumnya bekerja di salah satu restoran. Tahun lalu, Kamaludin mengaku bisa merasakan hangatnya Lebaran bersama keluarga.
Perasaan berbeda tengah dirasakan Kamaludin. Ia mengaku dilema. Sebab, harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Di lain sisi, ia mengaku rindu dengan suasana kampungnya.
"Iya dilema sebenarnya. Kalau (nekat) libur, tentu ada konsekuensinya, bisa pemutusan hubungan kerja dan lainnya. Iya tentunya harus tanggung jawab," ungkap Kamaludin.
"Sekarang saja badan sudah mulai kerasa (drop). Karena pulang malam terus," tambahnya.
Kamaludin biasanya mengirim sekitar 100 paket dalam sehari. Namun, menjelang Lebaran pengiriman paket bisa dua kali lipat dari biasa.
"Menjelang Lebaran rata-rata saya kirimnya itu bisa 150 sampai 170 per hari," tuturnya.
Kamaludin menjelaskan jam operasional saat Lebaran akan berbeda dengan biasanya. Menurut informasi yang ia dapatkan, pengiriman paket akan dimulai pada pukul 12.00 WIB.
"Saya waktu awal masuk ada event 12.12, paket memang ada peningkatan. Tapi tidak sebanyak ini (Lebaran). Sekarang saya kan masih part time, jadi dibayar per paket yang dikirim. Kalau lebih dari 100 paket, ada bonusnya," katanya.
Mengubah Jam Operasional
Peningkatan pemesanan pengiriman paket juga terjadi pada perusahaan ekspedisi yang khusus melayani pengiriman frozen food atau makanan beku. Para pegawai di sana pun sibuk karena permintaan pesanan membludak.
Tak hanya itu, rekayasa arus lalu lintas di Tol Trans Jawa selama mudik Lebaran, seperti contra flow atau satu arah, ganjil genap dan lainnya berdampak pada pengiriman paket. Sehingga layanan dan jam operasional pun harus diubah.
"Layanan paket same day pada 29 April kita tiadakan. Karena di Tol Trans Jawa alami kemacetan. Kondisi ini juga mengakibatkan pengiriman paket terlambat," kata salah seorang pelanggan ekspedisi pengiriman frozen food Ryan Noor Arifa.
Sekadar diketahui same day adalah pengiriman barang dilakukan pada hari yang sama saat pesanan dibuat. Ryan mengatakan mulai hari ini (30/4/2022) layanan same day berubah jadi next day alias pesan hari ini dikirim besok.
"Kecuali Jabodetabek masih berlaku same day," ucap Ryan.
(sud/ors)