Keluhan jalan rusak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terus bermunculan. Setelah sebelumnya terjadi di Kecamatan Sariwangi dan Cisayong, kini keluhan jalan rusak juga disuarakan warga Kecamatan Sukaratu, tepatnya di wilayah Desa Gunungsari.
Warga yang kecewa kemudian memasang spanduk berisi kekecewaan dan sindiran bagi Pemkab Tasikmalaya.
"Selamat datang di tempat wisata jalan berlubang. Awas hati-hati rawan kecelakaan. Semoga sampai tujuan dengan selamat," demikian tulisan di spanduk yang dipasang di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ada juga sindiran yang dituliskan di papan triplek. 'Nunpak motor serasa numpak kuda', 'Desa wisata jalan seribu lubang', 'Perbaikan jalan tapi bohong'. Demikian tulisan-tulisan protes itu menghiasi jalan yang mirip selokan kering.
Ironisnya di musim mudik Lebaran ini intensitas kendaraan yang melintas meningkat. Karena jalan ini merupakan jalan alternatif dari wilayah Singaparna menuju Kota Tasikmalaya.
![]() |
Warga banyak yang memanfaatkan jalan ini untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Kota Tasikmalaya-Singaparna.
"Sekarang 24 jam jalan ini ramai, karena jadi jalur alternatif. Lucunya jalan ini direkomendasikan oleh Pemkab sebagai jalan alternatif di saat musim mudik, melalui rambu pengendara diarahkan ke sini, tapi jalannya tak diperbaiki," kata Jaja, warga setempat, Sabtu (30/4/2022).
Warga kecewa terhadap Pemkab Tasikmalaya yang membiarkan kerusakan jalan di wilayah mereka sampai bertahun-tahun. "Sudah 4 tahun dibiarkan rusak. Enggak tahu bagaimana ini Pemkab Tasikmalaya, teu mentingkeun pisan pangabutuh rakyat, aneh sakapeung mah (enggak mentingin kebutuhan rakyat, aneh kadang-kadang)," kata Enas (60), warga Dusun Pasanggrahan desa setempat.
Dia mengaku jengkel, apalagi tahun lalu sempat ada kabar akan diperbaiki namun ternyata batal.
Selain itu kekesalan mereka juga dipicu oleh kondisi jalan di wilayah Kota Tasikmalaya yang jaraknya tak jauh tampak mulus. Wilayah Sukaratu ini berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
"Sama-sama punya APBD tapi beda cara melayani masyarakat. Itu jalan kota bagus, begitu masuk kabupaten amburadul begini. Berarti kan emang teu niat ngomean jalan (memang enggak niat perbaiki jalan)," kata Enas.
Dia juga mengaku heran dengan banyaknya kerusakan jalan di Kabupaten Tasikmalaya dan dibiarkan, padahal di daerah lain masalah kebutuhan infrastruktur publik ini menjadi prioritas pembangunan. "Daerah lain sudah jauh memikirkan ekonomi dan lain-lain, Kabupaten Tasik ngurus jalan juga gak beres-beres," kata Enas.
(mso/mso)