Umat muslim beramai-ramai melakukan itikaf atau menetap di dalam masjid pada lima hari terakhir Ramadan. Mereka beritikaf untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa masjid menggelar itikaf, salah satunya di Masjid Pusdai Kota Bandung. Pantauan detikJabar pada Selasa (26/4/2022) malam, ratusan warga memenuhi masjid untuk melakukan itikaf.
Tidak hanya berdiam diri, warga yang beritikaf khusyuk melakukan amalan-amalan seperti salat sunah, berzikir, tadarus hingga mengikuti kajian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antusias warga untuk melakukan itikaf sangat terasa di Masjid Pusdai. Bahkan tidak sedikit warga yang telah menginap sejak malam ke 21 Ramadan kemarin.
Seperti yang dilakukan Rukmana, salah seorang warga yang melakukan itikaf di Masjid Pusdai. Rukmana mengatakan diadakannya itikaf setelah dua tahun pandemi membuat kerinduannya akan menanti malam Lailatul Qadar sirna.
Pasalnyaia mengaku sudah sejak tahun 2007 lalu rutin melakukan itikaf di masjid-masjid yang ada di Kota Bandung.
"Bagi saya adanya itikaf tahun ini luar biasa karena dua tahun kemarin di rumah dan saya sudah dari 2007 rutin itikaf kemarin terganggu dua tahun. Dan setelah dibolehkan ini menghilangkan dahaga saya untuk itikaf," kata Rukmana saat diwawancarai.
Rukmana sendiri berencana menginap selama 10 hari di Masjid Pusdai. Meski warga mulai antusias namun menurutnya jamaah masjid masih relatif sepi.
"Kemarin masih relatif kosong karena banyak yang masih tidak tahu diadakan lagi itikaf karena beberapa masjid memang belum mengadakan tapi di sini ada. Jadi kemarin masih relatif kosong tapi hari ini mulai ramai," ungkapnya.
Momen itikaf ini tidak hanya diikuti warga Bandung. Mansyur warga asal Medan juga khusyuk mengikuti itikaf dengan melakukan banyak ibadah.
Mansyur sendiri sudah sejak malam ke 21 Ramadan kemarin melakukan itikaf di Kota Bandung dengan berpindah-pindah tempat.
"Saya dari Medan Sumut di sini berencana untuk melakukan itikaf karena di hadis disebutkan malam ke 10 terakhir di tanggal ganjil itu turun Lailatul Qadar. Saya menginap di sini kebetulan istri orang Cileunyi jadi sekalian aja. Tempatnya pindah-pindah mau cari suasana baru aja saat melakukan itikaf," ucap Mansyur.
Mansyur juga mengatakan dua tahun lamanya ia tidak melakukan itikaf di masjid karena pandemi. Menurutnya meski tidak mengurangi amalannya, namun tidak melakukan itikaf di masjid membuat suasana sedikit berbeda.
"Dua tahun ditiadakan kemarin saya memang luar biasa kita jamaah yah enggak seantusias sekarang gitu. Jadi berkurang aja gitu," pungkasnya.
(bba/mso)