Pantura Mulai Ramai, Puncak Arus Mudik Diprediksi 28-29 April 2022

Pantura Mulai Ramai, Puncak Arus Mudik Diprediksi 28-29 April 2022

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 26 Apr 2022 22:30 WIB
Pemudik di Jalur Pantura.
Ilustrasi pemudik padati jalur pantura (Foto: Ony Syahroni/ dokumentasi detikJabar)
Bandung -

Pemudik bermotor mulai padati jalur utara Jawa Barat (Jabar) menjelang Idulfitri. Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar pun telah mengatur penanganan arus lalu lintas selama mudik Lebaran 2022.

"Roda dua sudah banyak di jalur utara. Selatan masih relatif," kata Kepala Dishub Jabar A Koswara kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (26/4/2022).

Koswara mengatakan petugas akan melakukan perhitungan volume kendaraan selama arus mudik. Namun, ia mengaku belum mendapatkan data lengkap tentang jumlah roda yang mengarah ke Jawa Tengah (Jateng) dari Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang belum. Nanti malam kita mulai hitung," kata Koswara.

Lebih lanjut, Koswara mengatakan jalur selatan akan mengalami lonjakan kendaraan ketika terjadi limpahan dari tol. Kendaraan dari tol biasanya diarahkan keluar untuk melintasi jalur selatan.

ADVERTISEMENT

"Kita prediksi puncaknya (arus mudik) tanggal 28 dan 29 (April). Sudah mulai ramai sekarang," kata Koswara.

Dishub Jabar telah menyusun rencana angkutan Lebaran 2022. Dishub telah memetakan sejumlah titik rawan macet di Jabar, baik jalur selatan maupun utara.

Mayoritas kemacetan itu terjadi di pasar, persimpangan, kawasan pabrik dan pintu tol.

"Daerah selatan ada Gentong. Kemudian di wilayah barat asa Ciawi. Di utara seperti Tol Cipali. Kita sudah antisipasi kemacetannya," kata Koswara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Nina Susana Dewi mengaku telah menyiapkan pelaksanaan vaksin booster di rumah sakit dan puskesmas. Namun, Nina mengaku pihaknya masih mempertimbangkan pelaksanaan vaksinasi di posko-posko mudik Lebaran.

"Di posko memang tidak wajib. Kalah ada SDM, obat dan ambulans ada. Bisa diadakan di posko. Terus di KM 57 juga ada booster," kata Nina.

Lebih lanjut, Nina mengatakan untuk jenis vaksin yang disediakan tergantung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini tersedia vaksin jenis AstraZeneca dan Pfizer.

Nina mengajak masyarakat untuk tak takut divaksin. Nina mengatakan selama ini tidak ada kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sebabkan kematian, karena imunisasi langsung.




(sud/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads