Sales penagihan di salah satu perusahaan semen di Kabupaten Sukabumi hilang tanpa jejak. Informasi yang beredar, korban sempat menerima telepon sesaat sebelum hilang pada Rabu (20/4/2022).
Keluarga pria bernama lengkap Rudi Rabiansyah (23) sudah mencoba melakukan pencarian hingga akhirnya melapor ke polisi. Hilangnya Rudi membuat cemas sang istri, ia dihantui ketakutan suaminya menjadi korban kejahatan.
Hingga saat ini nomor telepon Rudi tak kunjung aktif. Bahkan pimpinan tempatnya bekerja sempat mendatangi kediaman Rudi di Kampung/Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda. Di mana Rudi saat ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekerja dalam Kondisi Sakit
Cucu Cahyati (23), istri Rudi, sudah melaporkan hilangnya Rudi ke Polsek Parungkuda, Resor Sukabumi. Dihubungi detikJabar, Cucu mengatakan suaminya pergi berangkat kerja seperti biasa pagi itu. Rudi bekerja sebagai sales penagihan di perusahaan tempatnya bekerja.
Saat zuhur, ayah dua anak itu sempat pulang makan siang. Ia terpaksa batal puasa karena kondisinya kurang sehat saat itu. Beberapa kali ia mengusap dadanya yang menurutnya sakit.
"Hari Rabu pagi berangkat kerja, dia kerja di kantor Usaha Kita Sukses Mandiri (UKSM), Cisaat, perusahaan semen dia bagian sales penagihan ke matrial. Zuhur pulang makan dulu, kondisinya memang kurang sehat, bahkan sempat minum obat, dia juga sempat mengusap dada. Saya sempat minta dia tidak kerja dulu karena kondisinya sedang sakit, dia menjawab enggak apa-apa karena penagihan masih banyak," cerita Cucu kepada detikJabar, Minggu (24/4/2022).
Sempat Melakukan Panggilan Video
Sekitar pukul 15.00 WIB, Cucu sempat berkomunikasi dengan suaminya lewat aplikasi perpesanan. Cucu juga menyebut tidak terlibat cekcok dengan suaminya itu. Bahkan saat komunikasi itu, Cucu mengingatkan suaminya untuk acara buka bersama di luar rumah bersama dua anaknya.
"Sore masih chating-an dengan saya, tidak ada masalah rumah tangga. Kalau biasanya namanya ribut rumah tangga enggak begini, biasanya tetap pulang. Komunikasi terakhir saya mengingatkan dia buat acara buka bersama Aa nanti mau buka di luar tea, iya hayu teh kata dia," ujar Cucu menirukan percakapan dengan sang suami.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Rudi sempat melakukan panggilan video beberapa kali, disusul telepon biasa, namun tidak terangkat oleh Cucu. Karena menurutnya telepon sering dipakai oleh anaknya. Selang dua menit, Cucu berusaha menelpon balik suaminya namun tidak aktif hingga hari ini.
"Sampai malam tidak aktif, sampai besoknya bos suami saya datang ke rumah menanyakan keberadaan suami. Dia nanya apakah Rudi sakit katanya, ternyata memang enggak ada kan suami saya-nya. Terakhir komunikasi itu suami saya memang sempat bilang bawa uang baru Rp 7 juta, jadi ada beberapa toko yang ditagih hanya sebagian yang bayar belum semua," ungkap Cucu.
Telepon Misterius
Ditemani keluarganya, Cucu sempat mencari suaminya, langkahnya terhenti saat salah satu kenalan Rudi yang bekerja toko matrial di daerah Bojonglongok, Parakansalak mengaku sempat melihat suaminya sekitar pukul 17.00 WIB, pada hari di saat Rudi hilang.
"Ada yang lihat suami saya di situ sore, bahkan temannya yang melihat itu sempat meminta suami saya pulang. Posisi toko itu kan di pertigaan, kalau ke kiri ke rumah ke arah kanan ke Parungkuda. Sama temannya itu sempat disuruh pulang, jangan ke mana-mana, katanya ada customer dulu nelepon, dia pergi ke arah Parungkuda dan sampai sekarang tidak ada kabar," kata Cucu.
Keluarga Lapor Polisi
Pada Jumat (22/4/2022) Cucu melaporkan hilangnya Rudi ke polisi, namun ia mengaku tidak menerima surat bukti tanda pelaporan dari polisi. "Sudah melapor ke polisi, (surat tanda laporan) hanya dibacakan di Polsek. Saya hanya berharap suami saya pulang ke rumah tanpa kekurangan apapun," lirihnya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Parungkuda Imam Prayitno mengaku belum mengetahui perihal pelaporan orang hilang. "Hari kemarin dengan Sabtu belum ada, mungkin karena tadi malam saya patroli malam gabungan terus kembali, saya belum ngechek kembali. Saya coba cari info dulu ya," singkat Imam.
Berangkat Kerja Pakai Seragam
Cucu Cahyati, istri Rudi ,mengatakan suaminya saat pamit mengenakan seragam tempatmya bekerja. Meski kondisi kurang sehat, diketahui Rudi tetap memaksakan diri bekerja karena ada target yang harus dipenuhi. Tanggung jawab Rudi cukup besar sebagai sales bagian penagihan.
"Saat pergi kerja suami saya pakai baju seragam kantor warna biru, asa tulisan Usaha Kita Sukses Mandiri, dia kan bagian sales penagihan untuk produk semen," lirih Cucu kepada detikJabar, Minggu (24/4/2022).
Istri Dihantui Pikiran Buruk
Beberapa kali Cucu menyebut amit-amit dengan pikiran buruknya, ia khawatir suami yang bersamanya selama 5 tahun itu menjadi korban kejahatan. Saat hilang, Rudi diketahui memegang uang hasil penagihan sebesar Rp 7 juta.
"Hari itu ada beberapa toko yang dikunjungi, sama pihak toko juga membenarkan sudah dikunjungi, ada yang bilang memang mau nagih tapi enggak datang. Yang tiga toko sudah ditagih. Pikiran pahit saya amit-amit ini mah ya selesai nagih terus dirampok, karena pikiran itu juga kemarin saat pertama kejadian saya sampai enggak sadar," tutur Cucu.
"5 tahun menikah dikaruniai 2 anak masih kecil. Dia kalau ke mana mana sama istri sama anak, ke rumah ibunya juga suka ngajak anak istri, ke mana-mana suka ngabarin. Harapan saya suami saya bisa pulang ke rumah dengan selamat," tutur Cucu.
Harapan Ibunda
Harapan Rudi segera pulang juga diungkap Nining (53), sang ibunda. Ia mendengar kabar dari perusahaan tempat Rudi bekerja bagaimana Rudi terakhir dikabarkan hilang. Kabar itu sebelumnya diperoleh dari salah satu matrial terakhir tempat Rudi berada.
"Hilang saat sedang dalam tugas. Terakhir itu katanya ada yang menelepon, customer katanya. Sudah diingatkan sama pegawai matrial itu bukannya pulang ke arah rumah, malah ke arah lain. Setelah itu langsung enggak aktif, ibu tahu juga ditelepon ke kantor," cerita Nining.
Nining mengatakan terakhir bertemu putranya sepekan yang lalu. Saat itu Rudi datang dan melakukan sahur hingga buka bersama. Selain itu komunikasi dengan putranya itu terjalin lewat telepon.
"Kadang suka telepon, nanyain ibu sehat enggaknya, ketemu itu seminggu yang lalu di rumah ibu di Ubrug, Warungkiara. Sahur dan buka bersama, anaknya enggak pernah curhat apa-apa terakhir itu. Saya juga pernah menghubungi kantornya, apakah ada masalah tapi katamya enggak ada apa-apa," ungkap Nining.
"Harapan pengen cepat pulang walaupun gimana juga pengen ditemukan. Dia itu Anak ke dua dari 4 bersaudara," pungkas Nining.
(sya/ors)