Sebuah rumah warga di Desa Pasirbiru, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang porak poranda akibat tertimpa tembok penahan tanah (TPT) di belakang rumahnya, Sabtu (23/4/2022) malam.
Dalam kejadian ini, satu orang bocah berusia tiga tahun yang bernama Amera meninggal dunia. Sedangkan ibunya Heti (40) dan neneknya Isah (72) mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi yang diterima detikJabar dari keluarga korban, kondisi sang bocah sempat kritis dan dirawat di RSUD Sumedang dengan ditemani ibunya yang mengalami luka ringan. Sementara neneknya dirawat di sebuah klinik di Kecamatan Rancakalong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah yang tertimpa TPT diketahui miliknya Bapak Onda yang tidak lain suami dari Isah. Rumah tersebut ditinggali oleh Bapak Onda bersama anak dan cucu-cucunya.
Dari pantauan detikJabar di lokasi, rumah tersebut jebol di bagian belakang atau mengenai ruang kamar tidur dan dapur akibat tertimpa bebatuan dari sebuah TPT yang ambrol.
Onda menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB atau saat hujan deras mengguyur wilayah Rancakalong.
"Saat kejadian memang hujan deras sedang terjadi, saya saat itu sedang berada di masjid," ujarnya kepada detikJabar di lokasi, Minggu (24/4/2022) dini hari.
Ia yang sedang shalat tarawih di masjid dikagetkan oleh laporan salah satu cucunya yang lain, bahwa rumahnya telah tertimpa longsor.
"Saat itu juga saya dan warga yang berada di masjid langsung pada berhamburan keluar untuk melihat kondisi rumah saya," ungkapnya.
Setibanya di rumah, betapa kagetnya ia saat melihat dinding ruang kamar dan dapur telah jebol akibat dihantam TPT yang ambrol.
Ia pun tidak kuasa saat mengetahui bahwa istri beserta anak dan cucunya yang berada di ruangan itu telah tertimpa oleh puing reruntuhan.
"Saat tiba di rumah saya dilarang masuk ke kamar, saya langsung lemas saat itu karena mengetahui istri saya, anak saya dan cucu saya tertimpa reruntuhan dinding rumah yang jebol," katanya.
Menurut warga yang turut menolong, kata Onda, posisi anaknya saat itu sedang memeluk cucunya. Sementara posisi istrinya tergelak di ruangan yang sama.
"Saat itu anak saya kemungkinan sedang menidurkan cucu saya, dan istri saya sedang berbuka puasa karena di sana tampak ada piring bersama lauk pauk yang tergeletak," terangnya.
Onda bersama keluarganya yang lain pun kini sedang menunggu istrinya yang masih terbaring di sebuah klinik di Rancakalong.
Bocah Meninggal Dunia
Meninggalnya Amera disampaikan oleh salah seorang kerabat korban, Adar Sutara kepada detikJabar di kediaman korban, Minggu (24/4/2022) dini hari.
Adar mengatakan, ia menerima kabar meninggalnya Amira sekitar pukul 1.54 WIB.
"Saya dapat telepon dari salah satu keluarga yang nunggu almarhumah di RSUD Sumedang jam 1.54 pagi," ungkapnya.
Adar mengatakan, Amera meninggal dunia setelah sebelumnya sempat mengalami kritis akibat musibah tersebut. Amira pun saat itu langsung dilarikan ke RSUD Sumedang dan mendapatkan perawatan secara intensif.
"Menurut informasi dari keluarga, Amira itu mengalami luka serius lantaran sempat kemasukan tanah paru-parunya saat kejadian itu," terangnya
Jasad Amira sendiri tiba di rumah kediaman keluarga sekitar pukul 03.00 WIB dengan diantarkan oleh mobil ambulan. Tampak Sanak keluarga dan para tetangga berdatangan ke kediaman tersebut.
Rencananya, Amira akan dimakamkan pagi ini di tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Ciherang, Desa Pasirbiru, Kecamatan Rancakalong.
(/yum)