Presiden Joko Widodo dicurhati dua pedagang pasar saat berkunjung ke Pasar Bogor, Kota Bogor, pada Kamis (23/4/2022). Curhatannya itu menjadi viral di media sosial.
Dalam curhatannya, mereka mengatakan pamannya yang bernama Ujang Sarjana, ditangkap polisi karena melawan pungutan liar (pungli) di Pasar Bogor. Mereka meminta Presiden bisa membantu membebaskannya.
Viralnya kejadian itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut memberikan penjelasan. Disampaikan dia, kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di momen itu ada Pak Kapolda (Irjen Pol Suntana), jadi di momen itu juga Kapolda mem-followup, karena isunya kan tentang masalah hukum," kata Kang Emil diwawancarai detikJabar saat berkunjung ke Kuningan, Sabtu (23/4/2022).
"Jadi data bagaimana, kumahanya, sudah di-handle oleh Pak Kapolda," ujar dia menyambung.
Jika kejadian serupa terjadi di wilayah Jabar, ia menyarankan kepada masyarakat agar tidak segan untuk melapor ke pihak yang berwenang.
"Ya makannya komunikasi dengan satuan pengamanan dan kepolisian harus lebih bagus. Jadi kehadiran polisi di sana kan membantu," ujarnya menyarankan.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat agar memanfaatkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jabar untuk melaporkan masalah pungli di daerahnya masing-masing.
"Bahkan kita punya Satgas Saber Pungli ya, ini yang terbaik se-Indonesia dan dapat penghargaan, nah, itu coba dimanfaatkan," ucap dia.
"Dan kita ada aplikasi melaporkannya nama Siberli (Sistem Informasi Sapu Bersih Pungli). Jadi kalau ada pungli warga Jawa Barat, lapor di aplikasi Siberli. Sudah 6 ribu kasus per tahun yang ditangani Tim Saber Pungli Jawa Barat," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Adapun antisipasi maraknya pungli dengan memanfaatkan momen lebaran. Pihaknya juga telah berupaya meningkatkan keamanan di setiap daerah.
"Selama lebaran jumlah polisi juga kita tingkatkan agar pungli-pungli tidak terjadi," pungkasnya.
(yum/yum)