Momen Pertemuan Oknum ASN dan Sopir Usai Insiden Gebrak Ambulans

Kabupaten Sukabumi

Momen Pertemuan Oknum ASN dan Sopir Usai Insiden Gebrak Ambulans

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 21 Apr 2022 21:00 WIB
Pertemuan oknum ASN dengan sopir ambulans di Sukabumi.
Pertemuan oknum ASN dengan sopir ambulans di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Sudirman, ASN Polres Sukabumi akhirnya bertemu dengan Irfan Fadilah, sopir ambulans RSUD Jampang Kulon. Pertemuan itu dilakukan usai insiden penghadangan mobil ambulans yang dilakukan Sudirman.

Pertemuan keduanya berlangsung pada Rabu (20/4) malam, di salah satu klinik di kawasan Warungkiara. Selain mereka, ada puluhan sopir ambulans yang melakukan aksi solidaritas dan mengawal proses pertemuan tersebut. Di lokasi itu, Sudirman dan Irfan saling bermaafan.

"Kalau secara personal sudah meminta maaf dan Kang Iden (Irfan) juga sudah menerima permintaan maaf, tapi secara instansi belum selesai. Proses (hukum dan sanksi) masih berlanjut, gerakan tangan terhadap unit kendaraan berikut ke driver dan atas pengakuan oknum tersebut sebagai anggota polisi," kata Gunawan, Sekretaris organisasi Paguyuban Unit Ambulans Sukabumi (PUAS) yang menyaksikan momen pertemuan tersebut kepada detikJabar, Kamis (21/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi terpisah, Irfan membenarkan adanya pertemua tersebut. Ia juga mengaku akan mendatangi Mapolres Sukabumi sesuai intruksi pimpinannya di RSUD Jampang Kulon. Irfan juga membenarkan insiden yang menimpanya sempat memantik rasa solidaritas dari sesama sopir ambulans.

"Mendapat respons dari luar daerah ada, Purwakarta, Subang, Cianjur, Bogor. Kalau saya intinya tidak mau memperkeruh suasana. Kalau mau di clearkan, clearkan saja, kalau banyak kepala bedakan pemikirannya," kata Irfan.

ADVERTISEMENT

Irfan menilai solidaritas terjadi karena rekan-rekannya melihat tayangan video, menurutnya ada kekhawatiran kejadian serupa terhadap ambulans kembali terulang pasca kejadian tersebut.

"Mereka melihat dari tayangan video karena simpati, sekelas rumah sakit ambulans nya diperlakukan seperti itu. Apalagi desa atau klinik, harapannya perlakuannya harus sama karena ambulans adalah kendaraan prioritas. Saat ini saya manut dengan pimpinan ya. Tidak meminta teman-teman berdatangan tidak, itu mereka inisiatif semua dan pada nahan gerakan," ujarnya.

Kembali kepada soal pertemuannya dengan Sudirman, Irfan memaafkan kejadian tersebut. Namun ia juga meminta kejadian itu tidak terulang lagi dan berharap apa yang terjadi dengannya menjadi pelajaran untuk semua orang.

"Dengan Pak Dirman (sudah) ketemu, secara personal saya tidak kenal, enggak ada masalah juga. Intinya kalau mau saling memaafkan tidak ada hal yang perlu dimaafkan, karena pas kejadian juga sudah saya maafkan. Tapi kendaraan yang saya bawa fasilitas kesehatan yang seharusnya ada perlakuan khusus, apalagi dari ASN banyak juga warga yang sadar ambulans, bahkan kalaupun memang kondisi kosong terkadang kedaruratannya bisa jadi kita sedang menjemput pasien," pungkasnya.

(sya/mso)


Hide Ads