.webp)
Menjelang mudik Lebaran 2022, Jalan Raya Ibrahim Ajie belum dilengkapi penerangan yang memadai. Hal tersebut dikhawatirkan menyebabkan kecelakaan pada pengguna jalan khususnya di malam hari.
Jalan Ibrahim Ajie yang berlokasi di Kecamatan Tarogong Kaler, Garut kini jadi primadona masyarakat untuk dilalui karena pemandangannya yang indah.
Bagaimana tidak, jalanan yang membentang dari kawasan Tanjung hingga ke Jalan Raya Samarang ini dikelilingi gunung dengan panorama yang indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung Papandayan, Gunung Cikuray dan Gunung Guntur terlihat dengan jelas dari jalan ini. Jalan ini juga memiliki suasana yang sejuk khas pedesaan karena masih terdapat banyak sawah.
Namun sayang, sejak pertama kali dioperasionalkan awal tahun lalu, hingga kini, jalanan tersebut belum dilengkapi fasilitas penunjang. Salah satu yang paling menonjol dan perlu cepat ditambah adalah penerangan jalan umum (PJU) yang sama sekali belum terpasang di sana.
Akibatnya, jalanan itu menjadi gelap gulita saat malam. Tidak adanya marka jalan di sana juga memperburuk pandangan saat malam hari.
Kondisi itu diperburuk dengan pembatas jalan yang terletak di tengah badan jalan yang tidak terlihat karena tidak memiliki warna yang bisa memantulkan cahaya saat malam hari.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku akan mempercepat pemasangan PJU di jalan tersebut. Rudy mengatakan, PJU dan penyelesaian sarana Jalan Ibrahim Ajie akan dikerjakan tahun ini.
"Tahun ini akan kita selesaikan, termasuk pemasangan PJU," ucap Rudy, Rabu (20/4/2022).
Hal tersebut dituntut untuk segera diperhatikan. Masyarakat ingin lampu segera dipasang untuk menerangi sepanjang Jalan Ibrahim Ajie. Apalagi, saat ini pemudik diprediksi akan menyerbu Garut di momen Lebaran 2022.
Jalanan ini juga diprediksi akan sibuk. Pasalnya, jalanan ini merupakan akses yang paling mudah untuk dilalui dari kawasan Bandung untuk bisa tiba di kawasan wisata Darajat.
(mso/bbn)
