Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberi respons positif keberadaan Ponpes Dar Al-Taubah di kawasan Saritem. Yana mengakui pondok tersebut bisa mengubah imej kawasan Saritem hingga tak terkenal sebagai tempat prostitusi seperti dulu.
"Saya sama Kang Memet yang punya pesantren komunikasi terus. Bagus, pokonya mah ditingkatkan terus pesantrennya," kata Yana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (19/4/2022).
Yana menyebut, keberadaan Ponpes Dar Al-Taubah turut membantu program Pemkot Bandung. Terutama, dalam misi mewujudkan Kota Bandung berakhlakul karimah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, keberadaan pesantren untuk peningkatan akhlak warga di sana," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pondok Pesantren Dar Al-Taubah sudah 22 tahun berdiri di tengah-tengah kawasan lokalisasi Saritem, Kota Bandung. Kehadiran ponpes menjadi penyejuk terutama untuk mengikis stigma kawasan Saritem yang memang sudah tersohor sebagai lembah hitam prostitusi yang telah ada sejak 100 tahun lalu itu.
Kepada detikJabar, pengasuh Ponpes Dar Al-Taubah Dudu Mardiana mengaku kini keberadaan pondok sudah mulai diakui lingkungan warga di Saritem, terutama para pelaku prostitusi di sana. Berbeda dengan saat tahun-tahun awal didirikan, warga Saritem kini sudah bisa hidup berdampingan dengan aktivitas ponpes.
"Alhamdulilah sekarang mah baik, kita memang sering sosialisasi kepada masyarakat karena memang tujuan pesantren itu merubah imej. Dari misalkan tempat ini terkenalnya di luar itu tempat prostitusi, sekarang ada kehadiran pesantren paling tidak setengahnya tidak seperti itu lagi," kata Dudu beberapa waktu lalu.
(ral/bbn)