Aksi seorang mahasiswa menghebohkan masyarakat. Sebab, nekat menyusup dan meminta interupsi di acara pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung sisa masa jabatan periode 2018-2023.
Kejadian menggemparkan itu terjadi setelah seorang protokol mempersilakan tamu undangan untuk memberikan ucapan selamat kepada Yana Mulyana, yang merupakan rangkaian dari acara pelantikan. Sebelum itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sempat melantik dan memberikan sambutan.
Kemudian, tiba-tiba seorang mahasiswa nekat menyusup dan berteriak interupsi. Ia meminta Yana Mulyana untuk menandatangani pakta integritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa itu membawa map biru yang berisi pakta integritas. Petugas dan sejumlah pegawai yang mengenakan setelan jas langsung menyergap mahasiswa itu. Kemudian, petugas membawanya keluar ruangan pelantikan.
Usai dimintai keterangan sementara oleh petugas. Pria pembawa map biru itu mengaku dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bandung.
"Iya mahasiswa. Mahasiswa KAMMI Kota Bandung," kata mahasiswa itu saat diamankan petugas.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun sempat merespons secara spontan insiden interupsi itu. Ridwan Kamil menanyakan maksud dari aksi yang dilakukan mahasiswa. Sebelum mahasiswa itu diamankan petugas.
"Ada apa ini?," tanya Ridwan Kamil saat merespons aksi interupsi mahasiswa di acara pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung.
"Pak Wali harus menandatangani pakta integritas," kata mahasiswa itu sembari mengacungkan map berwarna biru.
"Nanti ada waktunya," ucap Ridwan Kamil merespons ucapan mahasiswa.
Usai acara pelantikan, Wali Kota Bandung Yana Mulyana enggan mengomentari insiden interupsi yang dilakukan mahasiswa KAMMI. Yana mengaku tak tahu maksud mahasiswa yang membawa map biru itu.
"Saya enggak tahu," kata Yana usai dilantik.
Janji Politik
Rupanya, mahasiswa yang nekat menyusup hingga meminta interupsi saat pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung itu bernama Izuz Salam, Ketua KAMMI Kota Bandung.
Dalam pernyataan resmi yang diterima detikJabar, KAMMI menyodorkan tiga tuntutan terhadap Yana. KAMMI meminta tiga tuntutan itu diteken sebagai pakta integritas untuk Yana dalam menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
"Ada tiga poin yang kami sampaikan untuk meminta wali kota berkomitmen dalam melaksanakan amanah barunya," kata Izuz.
Tiga tuntutan itu berisi komitmen menuntaskan janji politik Oded-Yana sebelum masa jabatannya berakhir, komitmen untuk mengutamakan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dan komitmen tidak diintervensi pihak manapun dalam melaksanakan amanah sebagai Wali Kota Bandung.
"Pakta integritas diperlukan sejak awal sebagai upaya untuk menjaga janji atas amanah baru yang diemban oleh Pak Wali," ungkapnya.
Dalam poin terakhir, KAMMI juga menuntut Yana berjanji jika tak bisa menepati komitmen dan janji politiknya, ia harus bersedia mengundurkan diri sebagai Wali Kota Bandung.
(sud/yum)