Jabar Hari Ini: Abdul Latip Menyerahkan Diri-Anggaran Kalender DPRD Jabar Rp 3 M

Jabar Hari Ini: Abdul Latip Menyerahkan Diri-Anggaran Kalender DPRD Jabar Rp 3 M

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 14 Apr 2022 21:57 WIB
Ustaz Asep Mukarom dan Abdul Latip (kanan)
Ustaz Asep Mukarom dan Abdul Latip (kanan). (Foto: Istimewa).
Bandung -

Abdul Latip salah satu pelaku pengeroyokan Ade Armando akhirnya menyerahkan diri. Selain itu kabar terkait anggaran fantastis Rp 3 miliar untuk pengadaan kalender anggota DPRD Jabar.

Dua topik berita tersebut menghiasi ragam kejadian yang ada di Jabar hari ini. Berikut rangkuman berita lainnya:

Abdul Latip Pengeroyok Ade Armando Serahkan Diri ke Polisi!

Abdul Latip tersangka pemukulan Dosen UI sekaligus pegiat media sosial Ade Armando disebut menyerahkan diri ke aparat kepolisian pada Rabu (13/4) malam. Ia diantar oleh seorang tokoh masyarakat ke Mapolres Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu dibenarkan oleh Ustaz Asep Mukarom, tokoh masyarakat yang mengantar Abdul Latip untuk menyerahkan diri. "Menyerahkan diri ke polisi didampingi oleh saya," ujar Asep Mukarom saat dikonfirmasi detikJabar.

Terkait alasan Abdul Latip menyerahkan diri, Asep mengatakan bahwa yang bersangkutan berusaha kooperatif karena. Adapun pemukulan yang terjadi terhadap Ade Armando dilakukan secara spontan.

ADVERTISEMENT

"Menurut penuturan Abdul Latip, ia menyerahkan diri karena yang bersangkutan berusaha kooperatif karena nama Sukabumi terbawa. Menurut dia spontanitas terjadi pemukulan terhadap Ade Armando," ujar Asep.

Siswi SMP Cianjur Tewas Overdosis Ternyata Diperkosa Pacar

Fakta baru terkait kasus dugaan kematian siswi SMP di Cianjur terungkap. Sang pacar mengaku memerkosa korban beberapa jam sebelum meninggal.

Lelaki berusia 17 tahun itu menjalani pemeriksaan di Mapolsek Agrabinta. "Keterangannya dia (pacar korban) mengakui ada pemerkosaan, tapi itu baru pengakuan," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, hari ini.

Meski sudah ada pengakuan, menurut dua, polisi harus mendalami melalui bukti-bukti lainnya. Termasuk hasil autopsi dan uji laboratorium forensik.

"Pengakuan itu akan didalami dan dipastikan dengan bukti lainnya. Makanya kita sedang tunggu hasil labfor dan otopsi kemarin," ujarnya.

Selain itu, pihaknya menunggu hasil laboratorium terkait obat atau minuman apa yang dikonsumsi korban hingga mengakibatkan overdosis. "Kita pastikan dulu apa obat atau minuman yang dikonsumsi, kemudian mendalami apakah korban dicekok atau bagaimana sehingga bisa overdosis," ujar Doni.

Dia menegaskan pacar korban saat ini terus diperiksa oleh polisi untuk mendalami kasus tersebut. "Kita juga akan turunkan dari Satreskrim untuk pendampingan, supaya proses penyelidikannya bisa cepat," ucap Doni.

Ada 4 Wanita di Balik Aliran Duit Panas Rp 7,5 M ke Terapis Bandung

Kasus aliran duit panas dari Nigeria menuju seorang terapis wanita di Bandung bernama Linda Jayusman menyisakan sejumlah pelaku yang masih buron. Ada lebih dari dua orang yang terlibat dan kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Dari perkara ini yang tertangkap satu orang dia (Linda Jayusman)," ucap Kasipenkum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Dodi Gazali Emil kepada detikJabar hari ini.

Dodi mengatakan, selain Linda Jayusman, diketahui dari perkara yang sebelumnya ditangani oleh Bareskrim Polri ini ada pelaku lain terlibat. Namun, para pelaku lain belum diketahui keberadaannya.

"Sementara yang DPO empat orang," katanya.

Adapun nama-nama yang terlibat sebagaimana tercantum dalam dakwaan mulai dari Yuli Setiaty, Marisa alias Ica, Mega Saputri hingga perempuan bernama Silvi.

Anggaran Kalender DPRD Jabar Capai Rp 3 M

DPRD Jawa Barat (Jabar) menggelontorkan anggaran Rp 3 miliar untuk pengadaan barang berupa kalender. Kalender ini dijadikan sebagai alat sosialisasi masing-masing anggota DPRD Jabar.

Kasubag Humas Sekretariat DPRD Jabar M Hafidz menjelaskan belanja atau pengadaan kalender itu bersifat dan dilaksanakan masing-masing anggota dewan. Pembiayaan belanja kalender akan dibayarkan setelah menunjukkan bukti cetak dan pendistribusian kepada masyarakat, sesuai dengan daerah pemilihan (dapil).

"Setiap anggota DPRD mendapatkan alokasi sebanyak 10.000 kalender, dengan harganya Rp 2.500 (per kalender) sudah termasuk pajak dan keuntungan pihak ketiga," kata Hafidz kepada detikJabar hari ini.

Lebih lanjut, Hafidz mengatakan Sekretariat DPRD Jabar menganggarkan pengadaan kalender untuk 120 anggota dewan. Hafidz pun menjabarkan perhitungan anggaran hingga disepakati Rp 3 miliar. 120 anggota dewan mendapatkan 10.000 kalender, harga satuan kalendernya Rp 2.500. Maka jika ditotal mencapai Rp 3 miliar.

Lebih lanjut, Hafidz menjelaskan alasannya menggunakan pengadaan langsung, atau penunjukan langsung (juksung) dalam pengadaan kalender itu. Desain yang beragam dan proses pendistribusian menjadi faktornya. Sebab, masing-masing anggota dewan memiliki slogan dan yang berbeda.

"Sehingga keberagaman desain dan slogan setiap anggota DPRD akan sangat sulit dilaksanakan oleh satu penyedia. Sehingga pelaksanaan pengadaan dilakukan melalui pengadaan langsung penyedia jasa cetak kalender, yang ditunjuk langsung oleh setiap anggota DPRD," kata Hafidz.

Mohammed Rashid Hengkang dari Persib

Persib Bandung mengumumkan perpisahannya dengan gelandang Mohammed Rashid. Pemain asal Palestina itu dipastikan tak akan lagi memperkuat Persib musim depan.

Pengumuman keluarnya Rashid dari skuad asuhan Robert Alberts menjawab teka-teki terkait nasib si pemain. Sebelumnya, kontrak Rashid di Persib habis saat seusai kompetisi Liga 1 2021.

Manajemen Persib mengaku telah berusaha bernegosiasi dengan Rashid untuk memperpanjang kontraknya. Namun fakta berkata lain, Rashid memutuskan untuk tidak lagi berseragam Persib Bandung.

"Rashid masih proses negosiasi, masih akan kita pakai lagi untuk perpanjangan," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono, hari ini.

Teddy mengungkapkan, sejatinya Rashid masih diproyeksikan untuk masuk dalam skuad Persib guna menghadapi kompetisi Liga 1 dan AFC Cup 2023. Namun, ada dinamika yang terjadi dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak ataupun rekrutmen pemain.

"Yang harus dipahami dalam sepak bola pasti ada dinamika pada saat kontrak pemain itu habis. Jadi dari klub untuk pemain yang diproyeksikan masuk ke skuad tahun depan pasti ditawarkan perpanjangan, terjadi proses negosiasi," jelasnya.

(wip/mso)


Hide Ads