Kembali Demo, Mahasiswa Bandung: Supaya Bunda Masak Tenang di Dapur

Kembali Demo, Mahasiswa Bandung: Supaya Bunda Masak Tenang di Dapur

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 14 Apr 2022 15:13 WIB
Aksi demo di depan Gedung Sate Bandung.
Aksi demo di depan Gedung Sate Bandung (Foto: Sudirman Wawad/detikJabar).
Bandung -

Mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung. Tuntutan yang dibawa pun tak berbeda dengan gerakan demo 11 April.

Massa aksi dari Elemen Muda Persatuan Islam (Persis) mengawali orasi di depan Gedung Sate, Kamis (14/4/2022). Elemen Muda Persis menyuarakan tentang kenaikan dan kelangkaan harga minyak goreng, serta naiknya harga BBM.

Elemen Muda Persis membentang berbagai spanduk di pagar Gedung Sate yang telah dipasang kawat berduri. Salah satunya spanduk bertuliskan 'Perjuangkan dapur bunda'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalan minyak goreng kita narasikan. Setelah terjadi geopolitik begitu dahsyat di internasional, minta goreng terkena imbas. Padahal kita negara sawit besar," kata Ketua Bidang Politik dan Hukum Himpunan Mahasiswa (HIMA) Persis Jabar Rizaldi Mina di depan Gedung Sate.

Rizaldi mengatakan kelangkaan minyak goreng harusnya bisa diantisipasi pemerintah. Elemen Muda Persis, yang terdiri dari HIMI Persis, HIMA Persis dan BEM Persis Jabar mendesak pemerintah untuk menyetabilkan ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Supaya bunda-bunda bisa memasak dengan tenang di dapur," kata Rizaldi.

Lebih lanjut, Rizaldi mengatakan kenaikan harga jenis pertamax berdampak ke beberapa hal, seperti masalah konsumsi BBM hingga mengakibatkan BBM jenis petralite defisit.

"Lonjakan harga BBM pertamax itu konsekuensi logisnya adalah perpindahan konsumen, dari pertamax ke pertalite. Dan, juga ada konsekuensi logis lain. Terjadi defisit konsumen pertalite," kata Rizaldi.

Selain menyuarakan tentang kenaikan harga minyak goreng dan BBM, Elemen Pemuda Persia juga menyoroti tentang wacana penundaan pemilu dan tiga periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).

"Soal penundaan pemilu memang selesai. Tapi di sini, presiden belum meredam narasi publik atau elit yang menginginkan tiga periode," kata Rizaldi.

Elemen Muda Persis juga mendesak agar pemerintah tak represif dalam melakukan penindakan, termasuk soal penggusuran. Mahasiswa menilai banyak kasus HAM yang dilakukan pemerintah karena tindakan represifnya.

(sud/mso)


Hide Ads