Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menyiapkan sejumlah skenario yang akan diterapkan menghadapi arus mudik Lebaran 2022 khususnya di wilayah Jawa Barat.
Skenario yang disiapkan mulai dari penerapan rekayasa arus lalulintas di sejumlah daerah yang memiliki simpul kemacetan. Bentuk rekayasa arus lalulintas tersebut di antaranya contraflow, serta kanalisasi untuk lalu lintas macet yang disebabkan pertemuan dua arus atau persimpangan.
"Ada beberapa rekayasa yang bakal diterapkan terutama di jalur Jakarta menuju Jawa Tengah. Misalnya skema contraflow di Tol Cikampek, bisa juga dengan kanalisasi agar pertemuan dua arus menjadi lancar," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kemenhub Wilayah IX Jawa Barat, Denny Michels Adlan kepada wartawan, Kamis (14/4/2022).
Khusus di wilayah Bandung Raya pihaknya bakal mengawasi Exit Tol Cileunyi dan interchange Cileunyi. Pasalnya, proyek infrastruktur interchange Cileunyi relatif baru sehingga masih banyak pengemudi belum tahu lajur yang mesti dipilih untuk menuju Garut, Sumedang, dan tujuan lainnya.
"Karena baru dibangun, masih banyak masyarakat belum tahu jalur menuju arah Garut, Cinunuk, atau ke Sumedang. Itu akan kita awasi," kata Denny.
Guna menunjang skenario tersebut pihaknya juga akan menyiapkan posko mudik di sepanjang jalur mudik di Jawa Barat. Dari posko itu nantinya petugas bisa bergerak cepat memperlancar arus tatkala terjadi peningkatan volume kendaraan.
"Kita buat beberapa posko untuk monitor aktivitas mudik juga. Tentu lokasi-lokasi yang dipilih adalah jalur rawan kemacetan karena bakal terjadi lonjakan pemudik di tahun ini," ujar Denny.
Untuk mengantisipasi pemudik kendaraan umum yang belum vaksin, Kemenhub mendirikan Posko vaksin di beberapa terminal antara lain di Leuwipanjang Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon.
"Kami juga menyediakan gerai vaksinasi di terminal seperti di Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Leuwipanjang. Jadi masyarakat yang belum dibooster bisa dibooster dulu di situ," ucap Denny
(yum/bbn)