Yana Mulyana selangkah lagi bakal menjadi sebagai Wali Kota Bandung definitif hingga tahun 2023 mendatang. Isu perombakan jabatan di lingkungan Pemkot Bandung pun kembali mencuat, salah satunya pergantian jabatan sekretaris daerah (Sekda).
Isu ini berhembus karena memang Yana dinilai perlu memiliki orang yang loyal kepadanya ketika sah menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Sementara kondisinya saat ini, Sekda yang dijabat Ema Sumarna dianggap berjalan masing-masing usai sepeninggalan almarhum Oded M Danial.
"Saya kira kalau dengan kondisi hari ini itu berat. Sekda ke mana, kadis-kadis juga ke mana. Kang Yana tentu butuh orang yang clear ke dia satu setengah tahun ini, jadi itu udah kewenangan Kang Yana sebagai user dan (Sekda) bisa diganti kapanpun," kata Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi saat berbincang dengan detikJabar via telepon, Rabu (13/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sudah sah menjabat wali kota, Muradi menilai pergantian Sekda bisa dilakukan Yana tanpa harus meminta izin dari Kemendagri atau melalui mekanisme lelang jabatan atau open bidding. Yana hanya perlu menunjuk tim evaluator di internalnya dan langsung bisa mengajukan tiga nama untuk menjabat sebagai sekda.
"(Sekda) bisa diganti kapanpun, cuma harus berbasis evaluasi dari tim evaluator dan enggak bisa like and dislike. Tapi memang nanti setelah dilantik, enggak perlu minta izin dan ada pansel open bidding lagi, tinggal tim evaluator mengusulkan tiga nama untuk mengisi sekda atau kepala dinas," ucapnya.
Isu pergantian Sekda Kota Bandung ini pun pernah berhembus pada akhir tahun 2021 lalu. Saat itu, pascameninggalnya Wali Kota Bandung Oded M Danial, Yana mengaku bakal melakukan reposisi jabatan lantaran membutuhkan kepala SKPD yang bisa diajak 'berlari' untuk mewujudkan janji politik saat kampanye.
Sementara dengan kondisi saat ini, Muradi menilai pergantian sekda berpotensi akan dilakukan Yana dalam waktu ke depan. Sebab menurutnya, birokrat di Kota Bandung sudah terbelah menjadi dua kubu sepeninggalan almarhum Mang Oded.
"Pertanyaannya dengan kondisi sekarang efektif enggak Kang Yana? Kalau enggak, pasti enggak efektif program-programnya juga. Karena dari awal birokrat terbelah, dia tidak dalam posisi di bawah komandonya Pak Yana," ucap Muradi.
"Karena bagaimana pun sekda dan kadis itu pembantu kepala daerah untuk merealisasikan program. Kalau dia enggak loyal, tidak efektif bekerja, enggak bisa dipertahankan. Mendingan dia diganti, enggak masalah kok karena enggak perlu open bidding nanti mah," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Yana belum mau berkomentar banyak. Ia hanya menyatakan Pemkot Bandung pasti bakal melakukan perombakan jabatan setelah ia dilantik menjadi Wali Kota definitif.
"Kalau rotasi mutasi itu pasti ada, cuma waktunya kapan. Kan ada ini (aturan) juga enggak boleh sekian tahun, sekian tahun harus evaluasi misalnya. Itu mah kan normatif lah semua, kan masing-masing punya laporan kinerjanya," ujar Yana.
Mengenai pergantian jabatan sekda, Yana belum mau membahas itu. Ia masih irit bicara dan mengaku belum memikirkan terkait pergantian sekda ke depan.
"(Pergantian sekda) enggak tahu. (Kapan) belum tahu, belum ada (rencana pergantian sekda)," pungkasnya.
(ral/ors)