Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng membuat resah masyarakat Indramayu. Oleh sebab itu, mengurangi penggunaannya merupakan tindakan bijak yang bisa dilakukan.
Pemerintah Kabupaten Indramayu menggelar Festival Kuliner Olahan Makanan Tanpa Minyak sebagai bentuk kampanye pengolahan makanan tanpa minyak goreng. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi makanan yang digoreng.
Ragam olahan makanan tanpa minyak hadir di Pendopo Indramayu pada akhir pekan kemarin. Sejumlah makanan khas Indramayu dihidangkan dengan cara dikukus, direbus, dipepes, dan dibakar disajikan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu. Ada tiga kategori yang dapat diikuti oleh UMKM peserta festival yaitu kategori makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Masing-masing UMKM hanya boleh mengikuti satu jenis kategori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam festival ini juga tersedia hadiah pada para pemenang oleh Bupati Indramayu untuk juara 1, 2, dan 3 serta harapan 1, 2, dan 3 di masing-masing kategori. Selain itu ada pula hadiah menarik dari sponsor. Adapun persyaratan mengikuti festival ini yaitu berdomisili di Kabupaten Indramayu, melombakan menu tanpa minyak goreng, dan peserta lomba wajib sudah di vaksin dosis 1 & 2.
Ketua Panitia Penyelenggara "Festival Kuliner Olahan Makanan Khas Indramayu Tanpa Minyak" yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo menyatakan kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kreativitas UMKM dalam mengolah bahan-bahan makanan tanpa digoreng. Lebih dari itu, kegiatan ini juga untuk mengangkat kuliner khas Indramayu lebih berkelas, lebih dikenal masyarakat secara lebih luas baik tingkat regional, nasional bahkan internasional.
"Festival ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Ada pengenalan produk UMKM serta edukasi pola hidup sehat dan berhemat memasak tanpa minyak goreng," ujar Rinto Waluyo dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2022).
Festival kuliner ini diikuti sedikitnya 52 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu. Tak hanya lomba memasak makanan tanpa minyak goreng, acara ini juga diisi dengan bazar UMKM. Menariknya lagi acara ini menghadirkan juri independen, salah satunya adalah Chef Dara besutan acara pemilihan Master Chef sebuah stasiun televisi swasta.
Festival kuliner ini juga mendapat apresiasi dan dibuka langsung oleh Bupati Indramayu Nina Agustina. Ia bahkan menyampaikan penghargaan bagi penyelenggara dan peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Festival ini menurut saya harus terus dikembangkan sebab banyak sekali manfaatnya. Diantara manfaat itu adalah pengenal kekayaan kuliner khas Indramayu," ujar Nina.
Nina menyebut ide dan gagasan ini sudah diinformasikan kepada Prof Rochmin Dahuri untuk disampaikan kepada Megawati Soekarno Putri terkait kekayaan kuliner khas Indramayu. Menurut Nina, saat ini yang telah banyak diketahui masyarakat luas diantara kuliner tersebut, misalnya pindang gombyang, burbacek, rumbah, dan lain-lain.
"Sekarang siapa yang tidak tahu pindang gombyang, saya yakin sudah banyak yang mengenalnya. (Kuliner khas Indramayu) Ini peluang ekonomi bagi masyarakat Indramayu yang harus kami dorong," tuturnya.
(akn/ega)