Walkot Sukabumi Akhirnya Temui Demonstran, Massa Bubarkan Diri

Walkot Sukabumi Akhirnya Temui Demonstran, Massa Bubarkan Diri

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 12 Apr 2022 23:14 WIB
Topi hijau Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menemui demonstran.
Topi hijau Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menemui demonstran. (Foto: Siti Fatimah)
Sukabumi -

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman akhirnya mendatangi para demonstran di Tugu Adipura. Kedatangan keduanya terealisasi setelah negosiasi alot antara petugas kepolisian dengan para demonstran.

Mereka sepakat bahwa pertemuan tersebut akan berlangsung kondusif dan tidak disusupi kerusuhan. Dari pantauan detikJabar di lokasi, saat kedua pejabat eksekutif dan legislatif tersebut mendatangi mobil komando, para demonstran menyikapi dengan tertib.

Surat tuntutan para demonstran ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman dan diketahui oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Serentak para demonstran bersorak mendapatkan kesepakatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pihaknya mengetahui aksi unjuk rasa itu dilakukan sejak pagi hingga malam hari. Dia mengaku, baru tiba di malam hari karena mendapatkan undangan pada malam hari, padahal massa sempat mengundang dan melakukan unjuk rasa di Balai Kota pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

"Tadi Pak Ketua DPRD telah menandatangani aspirasi yang telah ditandatangani oleh teman-teman mahasiswa. Dan saya menandatangani sebatas mengetahui apa yang telah ditandatangani oleh Pak Ketua DPRD karena dalam kewenangan maka penyampaian aspirasi itu disampaikan kepada legislatif," kata Fahmi kepada awak media, Selasa (2/4/2022) malam.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, tidak terjadi dialog antara Pemda dan massa. Pihaknya hanya hadir dan memberikan dukungan tandatangan terkait apa yang mereka tuntut.

"Tidak ada dialog, kebutuhan mereka hanya menandatangani apa yang mereka perjuangkan," ujarnya.

Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman menambahkan pihaknya akan memberikan tuntutan masyarakat termasuk mahasiswa kepada pemerintah pusat. Lembar persetujuan itu disebutnya akan dikirim malam ini juga.

"Kami berkewajiban untuk menampung aspirasi masyarakat tentunya dilanjutkan ke pusat. Sekarang (dilanjutkan ke pusat). Ini ada Setwan," ujarnya.

Pantauan detikJabar di lokasi, setelah persetujuan itu dilakukan, para demonstran berangsur meninggalkan Tugu Adipura. Dari mobil komando, orator menyampaikan untuk tertib dan menyebut perjuangan tuntutan itu akan terus dikawal.

"Bukan berarti selesai sampai di sini. Kita akan kawal terus hingga masyarakat merasakan manfaatnya," tandas salah satu orator dibalik pengeras suara.

Kawal Tuntutan dalam Sepekan

Ribuan massa yang melakukan demonstrasi di Sukabumi pun akhirnya membubarkan diri setelah Wali Kota dan Ketua DPRD menyepakati tuntutan masyarakat. Mereka akan mengawal tuntutan selama sepekan ke depan.

"Artinya akan dikawal terus selama seminggu ini teman-teman akan kroscek ke pasar apakah betul yang d tandatangani ini berdampak. Jika tidak berdampak maka teman-teman sepakat melakukan aksi lagi," kata Ketua GMNI Anggi Fauzi.

Dia mengatakan, besar harapan antara eksekutif dan legislatif dapat konsisten menyampaikan kepada pemerintah pusat secara kelembagaan. "Kita memberi waktu seminggu bagaimana Pemda bisa menstabilkan minyak goreng, bisa menyeimbangkan persediaan pertalite, harus dipastikan tercukupi terlebih kita akan memasuki lebaran," sambungnya.

Lebih lanjut, terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung hingga malam hari ini menurutnya disebabkan karena pejabat terlambat memenuhi undangan.

"Kita dari siang melaksanakan demonstrasi sekitar jam 14.00 WIB datang ke DPRD datang ke Wali Kota. Kita datang bagaimana agar kita bisa menggiring para eksekutif dan legislatif bisa hadir mendengarkan dan menyampaikan ke teman-teman," tuturnya.

"Namun juga dari pihak legislatif dan eksekutif sendiri bukan dari teman-teman massa aksi yang mau sampai malam. Akan tetapi susahnya pimpinan kita di Kota Sukabumi, perwakilan rakyat kita di Sukabumi tidak mau menemui massa aksi," sambungnya.

Dia mengungkapkan, adapun yang ditandatangani oleh Pemda dan DPRD adalah tuntutan menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan pajak, menolak kenaikan bahan pokok, tentang percepatan pemulihan ekonomi, segera selesaikan konflik agraria hingga menunda pembahasan ibu kota negara (IKN).




(orb/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads