Lengkap! Ini 5 Tuntutan Aksi Massa di Sukabumi

Lengkap! Ini 5 Tuntutan Aksi Massa di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 12 Apr 2022 19:44 WIB
Massa aksi di Tugu Adipura, Kota Sukabumi.
Massa aksi di Tugu Adipura, Kota Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Ribuan orang yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Sukabumi Menggugat melakukan aksi demonstrasi di depan Tugu Adipura. Mereka adalah gabungan mahasiswa, buruh, petani hingga ojek online (ojol).

Pantauan di lokasi pukul 19.00 WIB, para mahasiswa masih berkumpul di Tugu Adipura setelah melakukan longmarch dan orasi di Balai Kota dan DPRD Kota Sukabumi. Massa juga masih menggaungkan orasi di atas mobil komando.

Diketahui, mereka bertahan di Tugu Adipura hingga melewati waktu berbuka karena menunggu Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, DPRD Kota Sukabumi dan perwakilan DPR RI. Lalu apa saja tuntutan para massa di Sukabumi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua GMNI Anggi Fauzi mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan masyarakat. Pertama, mereka menolak dengan tegas kenaikan harga BBM.

"Walaupun Pertamax itu minyak dunia, tetapi kan hari ini Pertalite susah. Kenapa Pertalite susah? Artinya di sini ada mafia, pemerintah dan negara harus memastikan bahwa ketersediaan migor dan Pertalite mampu menjawab kebutuhan masyarakat," kata Anggi kepada awak media, Selasa (12/4/2022).

ADVERTISEMENT

Kedua, massa mengkritisi kenaikan harga bahan pokok. Dia mengatakan, akibat kenaikan Pertamax, Pertalite susah sehingga bahan pokok ikut naik. Ketiga mereka menuntut terkait sempatnya terjadi kelangkaan minyak goreng.

Apalagi setelah terungkap adanya mafia minyak yang hingga saat ini dinilainya belum terungkap pelaku dibalik tindakan tersebut. Padahal, geografis sendiri menjawab bahwa Indonesia memiliki kebun sawit terbesar.

"Ini juga yang menjadi keresahan masyarakat hari ini. Keempat kita bicara bagaimana reformasi agraria, kita menuntut kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk segera menuntaskan reformasi agraria yang ada di negara ini," ujarnya.

Keempat, mereka berbicara soal pemulihan ekonomi nasional. Pihaknya mendesak kepada negara agar pemulihan ekonomi nasional harus berbanding lurus dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

"Jangan sampai berbicara pemulihan ekonomi nasional tapi semuanya dibebankan kepada masyarakat, BBM naik, sembako naik, pajak naik. Ini kan tidak berbanding lurus dengan apa yang disampaikan pemerintah," sambungnya.

"Kelima kita bagaimana hari ini berbicara kepada pemerintah untuk bagaimana stop dulu berbicara pemindahan ibu kota negara (IKN). Kita menginginkan fokus dulu untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi ini. Itu yang jadi tuntutan," pungkasnya.

(ors/bbn)


Hide Ads