Massa yang terdiri dari mahasiswa, buruh, petani hingga pengemudi ojek online memutuskan untuk bertahan di Tugu Adipura, Kota Sukabumi. Mereka menuntut kehadiran Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, DPRD Kota Sukabumi dan perwakilan DPR RI.
Pantauan detikJabar di lokasi, massa berbuka puasa bersama di Tugu Adipura. Dari mobil komando, para pengunjuk rasa bergantian menggaungkan tuntutan soal kenaikan harga BBM, kelangkaan pertalite dan minyak goreng serta tuntutan lainnya.
"Kalau untuk aksi di Adipura ini kita menunggu, karena informasi di Balai Kota dan DPRD untuk menjemput mereka datang menyampaikan pendapat mereka di sini. Karena memang tadi komitmen kita tidak mau menerima pernyataan siapapun sampai mereka mau menemui kami di sini," kata Ketua PMII Kota Sukabumi Syahrul Umar kepada awak media, Selasa (12/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menegaskan sebelum para pejabat hadir di lokasi, massa tidak akan membubarkan diri. Beberapa petugas terlihat masih berjaga di sekitar area Tugu Adipura.
"Kami tegaskan kita tidak akan membubarkan diri ketika Walkot, DPRD dan perwakilan DPR RI tidak mau menemui kami di sini untuk menjawab tuntutan yang kita adukan," ujarnya.
"Kami berikan kebebasan kepada peserta baik dari kampus manapun, elemen apapun untuk berorasi, puisi atau teatrikal atau bereksis di sini. Kami mencoba untuk membangun komunikasi agar kemudian ini sampai," sambungnya.
Alasannya bertahan di Tugu Adipura, massa menilai orasi yang disampaikan saat singgah di Balai Kota dan DPRD sudah sangat jelas. Sehingga tidak ada alasan lain untuk ketidakhadiran para pejabat daerah.
"Karena bagi kami sudah cukup jelas orasi yang disampaikan teman-teman Cipayung dan oleh masyarakat kita akan menunggu bapak Wali Kota, DPRD dan DPR RI di Tugu Adipura," tandasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman menjawab terkait undangan mahasiswa hadir di Tugu Adipura. Dia secara tidak langsung menolak undangan tersebut karena faktor keamanan.
"Bagaimana ya, kami juga harus ini, karena undangan surat yang itu juga di sini (DPRD Kota Sukabumi), jadi apakah bisa menjamin keamanan ketat kita juga tidak tahu. Kalau di sini kan dari Kapolres dari TNI juga sudah siap. Faktor keamanan (yang jadi pertimbangan)," tuturnya.
(mso/mso)