Sore hari menuju buka puasa, jalanan dipadati masyarakat yang hendak berbuka puasa. Langit masih terlihat gelap usai hujan yang mengguyur Bandung menjelang Magrib.
Masjid Pusdai menjadi salah satu masjid yang menyediakan takjil hingga makanan berat untuk jemaah yang datang. Namun, pada Ramadan kali ini Pusdai nampak sepi.
Padahal biasanya sebelum pandemi, Pusdai menjadi salah satu lokasi favorit warga Bandung untuk ngabuburit dan berbuka puasa. Makanan berlimpah kerap tak cukup dibagikan pada jemaah yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi kini, makanan yang disiapkan pun masih tersisa cukup banyak. Keramaian hanya terasa saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaksanakan sholat tarawih hari pertama di Pusdai.
"Hari ini sepi, mungkin karena hujan deras selama selama seminggu. Ramai hanya saat Kang Emil tarawih hari pertama," ucap Laila Ulfa, staff Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) pada detikjabar.
![]() |
Ulfa menuturkan bahwa sajian berbuka puasa pada hari ini disponsori oleh Ditjen Perbendaharaan sebanyak 100 takjil dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebanyak 1.000 takjil.
"Alhamdulillah pembagian sajian buka puasa cukup melimpah, diperkirakan sampai tarawih nanti masih tersisa. Akan kami bantu untuk distribusi dibagikan ke jalanan, sehingga masyarakat yang tidak sempat ke masjid bisa tetap dapat," ujar Ulfa.
Ia menceritakan bahwa sebetulnya tahun ini masjid mulai ramai, jauh berbeda dari dua tahun sebelumnya. Seperti pada tahun pertama COVID-19 muncul, Pusdai menutup seluruh kegiatan beribadah.
"Tahun kedua kami coba adakan tarawih namun tanpa tausiyah. Tahun ini sebetulnya kegiatan sudah kami buka, namun sayangnya masih sepi baik untuk kerja sama penyelenggaraan acara maupun hadirinnya," ungkapnya.
Suryana Khairudin, salah satu jamaah masjid Pusdai, mengaku sebetulnya tidak sengaja untuk berbuka di masjid Pusdai. Menurutnya mungkin selain cuaca hujan, kurangnya informasi terkait kegiatan masjid juga bisa menjadi faktor turunnya antusias berbuka di masjid.
"Saya tidak tahu kalau masjid mulai membuka kegiatan seperti sedia kala, padahal di luar banyak orang yang sedang membeli makanan. Mungkin mereka tidak tahu, padahal jika berbuka di masjid bisa sekaligus dilanjutkan beribadah," kata mahasiswa semester akhir ini.
Yana, begitu panggilannya, berharap supaya masjid Pusdai bisa ramai dan semarak ramadhan bisa kembali terasa. "Buka di Pusdai nyaman karena bersih. Semoga minggu depan bisa ramai kembali, syukur-syukur Pusdai mengadakan tausiyah dengan Ustad ternama," tutupnya.
(orb/tey)