Duh! Warga Ciwalengke Majalaya Krisis Air Bersih

Duh! Warga Ciwalengke Majalaya Krisis Air Bersih

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 09 Apr 2022 14:16 WIB
Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung.
Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani)
Bandung -

Sebagian warga yang tinggal di rumah petak atau kontrakan di Kampung Ciwalengke, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung hingga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih.

Bahkan sebagian warga tersebut harus rela menggunakan air dari sungai Ciwalengke untuk keperluan sehari-harinya.

Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung.Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung. Foto: Yuga Hassani

Pantauan detikJabar di lokasi, air dari sungai Ciwalengke mengalir di antara rumah warga dan bangunan pabrik tekstil. Setelah itu air tersebut dialirkan melalui pipa ke bak penampung sementara, lalu dialirkan ke sumur yang digunakan warga mandi cuci kakus (MCK) secara bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi air tersebut terlihat keruh bahkan menimbulkan bau, namun warga tetap menggunakannya untuk kebutuhan mandi, mencuci pakaian, dan buang air.

Istri Ketua RW 10, Rini Marliani (52) membenarkan beberapa warganya yang mengontrak di salah satu RT hingga saat ini tidak mendapatkan air bersih.

ADVERTISEMENT

"Warga yang tinggal di kontrakan itu pake air sungai, kalau saya pake air sendiri bikin sumur, alhamdulilah jernih, gak tau apakah betul higenis," ujar Rini saat ditemui detikJabar di kediamannya, Jumat (8/4/2022).

Rini menjelaskan krisis air bersih di wilayah tersebut telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Ia mengatakan, dua tahun yang lalu sempat ada bantuan sumur bersama.

"Krisis air bersih di sini udah berlangsung kurang lebih 10 tahun. Sempat ada bantuan pembuatan sumur bor untuk bersama, belum lama ada sekitar 2 tahunan. Cuma tidak merata, jadi yang lain tidak kebagian, jadi ditutup," katanya.

Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung.Kondisi air di Kampung Ciwalengke Majalaya Kabupaten Bandung. Foto: Yuga Hassani

"Iya bantuan dari pemerintah, cuma tidak merata. Baru-baru ini ada yang mau ngasih air bersih, cuma letaknya agak jauh, tapi kayanya kalau di lokasi itu semua bisa kebagian," tambahnya.

Pihaknya menjelaskan beberapa warga yang tinggal di kontrakan tersebut menggunakan air sungai Ciwalengke untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Memang yang ga punya air bersih itu yang tinggal di kontrakan. Jadi yang di kontrakan itu sehari-harinya menggunakan air selokan, yang disaring dulu lewat beberapa jalur kemudian masuk ke sumur, dari sumur di timba, dari situ di pake nyuci, di pake mandi. Jadi semacam MCK gitu," ucapnya.

Mengingat sungai Ciwalengke tersebut berada di pinggir pabrik tekstil, Rini menjelaskan bahwa saat ini tidak ada limbah yang di buang ke sungai tersebut. Hal tersebut dikarenakan saat ini sudah ada pelarangan pembuangan limbah oleh Satgas Citarum Harum.

"Kalau limbah mah udah ga ada, karena kan dari pabriknya udah ga boleh, dilarang. Tapi sebelum ada Satgas Citarum Harum, air selokan di sini bercampur limbah, bau, dan banyak yang kena penyakit gatal-gatal," kata Rini.

"Dulu itu, keluarnya warna item, tapi kan warga mah ga tau, air nya ngalir aja terus, tapi ya gimana lagi," jelasnya.

Pihaknya mengakui banyak warganya yang mengalami penyakit kulit atau gatal-gatal. "Banyak (warga), kebanyakan gatal-gatal," ungkapnya.

Rini berharap kepada pemerintah bisa menyediakan air bersih bagi warga Ciwalengke, khususnya RW 10.

"Warga mah minta ada air bersih untuk minum, karena kita ga tau meskipun rumahnya nampak baik, kalau di sini bisa jadi air nya jelek ," ucapnya.

Namun, tak jauh dari lokasi MCK, tepatnya belakang pos ronda RW 10, ketika hujan turun masih terlihat pabrik tekstil yang membuang cairan berwarna hitam ke sungai Ciwalengke.




(yum/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads