Duel Perang Sarung Berujung Pengeroyokan Anak di Cianjur

Duel Perang Sarung Berujung Pengeroyokan Anak di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 08 Apr 2022 06:38 WIB
Dua kelompok anak-anak terlibat aksi perang sarung berujung pemukulan
Dua kelompok anak-anak terlibat aksi perang sarung berujung pemukulan (Foto: istimewa)
Cianjur -

Perang sarung merupakan aktivitas yang berbahaya bagi anak-anak. Sebab, di dalam sarung yang dibuntal dan diikat ujungnya itu kerap diisi oleh aneka benda mematikan seperti batu, gir bahkan dalam temuan terakhir golok dengan tujuan melukai lawannya.

Aksi perang sarung kembali terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bahkan kali ini, perang sarung yang terjadi di Kecamatan Bojongpicung tersebut berujung aksi kekerasan, dimana seorang pelaku perang sarung dipukuli kelompok lawannya.

Dalam video berdurasi 14 detik yang beredar, tampak dua kelompok anak-anak di Desa Neglasari Kecamatan Bojongpicung saling serang menggunakan sarung yang bagian ujungnya diikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tiba-tiba salah seorang anak terjatuh saat dikejar kelompok lawannya, bocah itupun menjadi bulan-bulanan belasan anak yang menjadi lawan perangnya.

Aksi kekerasan itupun dihentikan warga dan bocah yanng dipukuli segera diselamatkan. Perang sarung itupun berhenti dan para pelakunya bubar usai polisi datang ke lokasi.

ADVERTISEMENT

"Benar terjadi aksi perang sarung berujung tindak kekerasan. Kejadiannya kemarin, menjelang waktu sahur. Tapi pelakunya yang masih anak-anak itu langsung kabur begitu anggota datang untuk membubarkannya," ujar Kapolsek Bojongpicung AKP Eriyanto, Jumat (8/4/2022).

Menurut dia, seorang anak menjadi sasaran pemukulan kelompok anak lain yang terlibat Perang sarung, namun korban tidak membuat laporan.

"Korban ataupun orangtuanya tidak melapor, informasinya sudah diselesaikan secara musyawarah oleh pemerintah desa," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan pihaknya sudah menyiagakan tim khusus untuk melakukan patroli, mencegah terjadinya perang sarung. Selain itu, setiap polsek juga diminta untuk memantau titik-titik yang rawang di wilayahnya.

"Setiap sahur sudah ada yang patroli, bukan hanya tim khusus tapi juga anggota di Polsek-polsek. Karena masih terjadi, kita akan tingkatkan lagi patrolinya," pungkasnya.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads