Banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih merendam belasan hektare sawah milik warga di Kampung Cileles, Dusun Mekarjaya, Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kamis (7/4/2022) sore. Banjir yang terjadi diduga akibat jebolnya sebuah tanggul sistem pembuangan air tol Cisumdawu saat terjadi hujan deras di wilayah tersebut.
Dari pantauan detikJabar di lokasi, volume air dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih itu merendam area pesawahan milik warga. Bahkan, luapan air nyaris limpas ke benteng sebuah masjid yang lokasinya bersebelahan dengan area pesawahan tersebut.
Meski tidak sampai masuk ke bangunan masjid dan pemukiman warga, namun sejumlah warga merasa was-was. Pasalnya retakan di beberapa titik benteng masjid sudah mulai terlihat sehingga suatu waktu jebolnya benteng bisa saja terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Camat Jatinangor Herry Dewantara mengatakan penyebab banjir yang menggenangi area pesawahan warga diduga akibat adanya tanggul yang jebol di sekitar area saluran pembuangan air Tol Cisumdawu yang dekat dengan area pesawahan warga.
"Penyebab banjir info sementara tanggul jebol akibat hujan besar," ungkapnya kepada detikJabar, Kamis (7/4/2022) malam.
Akibat banjir tersebut, kata Herry, kurang lebih sedikitnya ada 15 hektar sawah milik warga yang terdampak.
"Kurang lebih 15 hektar (sawah terdampak)," ujarnya.
Sebagai upaya penanggulangannya, kata Herry, ke depan rencananya akan dibuatkan embung atau penampung suplai aliran air di lokasi tersebut. Bahkan pematokan untuk rencana itu sudah dilakukan oleh pihak Satker Tol.
"Rencana ke depan akan dibuat embung dan sudah ada pematokan oleh pihak Satker tol," terangnya.
Rukmana Erawan (48), warga setempat mengatakan, banjir yang merendam area pesawahan warga terjadi saat hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.30 WIB. Banjir diduga akibat adanya tanggul yang jebolnya di saluran air pembuangan tol Cisumdawu.
"Sebetulnya tanggul saluran pembuangan tol Cisumdawu itu sudah dibenahi tapi selalu kembali jebol sehingga aliran air kembali masuk dan merendam area sawah milik warga," ungkapnya kepada detikjabar di lokasi.
(mso/bbn)