Sejumlah pedagang di Pasar Atas Baru Kota Cimahi mendapatkan minyak goreng curah murah dari Pemkot Cimahi. Sebanyak 12 ribu ton minyak goreng curah dibagikan kepada puluhan pedagang.
Salah satu pedagang Ajat mengatakan, dirinya ikut mengantri karena tidak memiliki stok minyak curah. Hampir satu bulan, pedagang di PAB tidak menjual minyak goreng curah.
"Ya selama krisis ini saya enggak jual, saya jual kemasan aja palingan," ucap Ajat kepada detikJabar, Rabu (6/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalinya ada, distributor minyak menjual dengan harga yang mahal. Hal itu membuat pedagang enggan membeli dan harus mengantri sangat lama. Terakhir, kata Ajat, distributor menjual minyak curah seharga Rp 24 ribu.
Maka dari itu, dirinya rela mengantri demi mendapatkan minyak goreng curah dengan harga murah. Untuk satu liter minyak goreng curah sekitar Rp 14.000 dan per kilogram dijual Rp 15.500 ribu saja.
"Saya dapet 60 kilogram. Ya alhamdulilah bisa jualan lagi," katanya.
Dengan begitu, Ajat mengatakan, pedagang dapat menjual sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram dari stok barang operasi pasar murah tersebut.
Di pihak lain Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan, Pemkot Cimahi mencoba sejumlah cara untuk menekan harga minyak goreng curah yang terus mahal. Salah satunya dengan melaksanakan operasi pasar murah.
"Alhamdulilah kami mendapat suplai 12 ribu kilogram atau 12 ton yang diberikan kepada pedagang," ucap Ngatiyana.
Operasi pasar murah ini diberlakukan hanya untuk pedagang di PAB dan Pasar Antri. Hal itu dimaksudkan agar menjaga kestabilan harga minyak goreng curah.
Selain itu, dirinya memastikan, bahwa di Cimahi tidak ada kelangkaan minyak goreng.
"Tapi kami tidak jual ke masyarakat, tetapi dijual kepada pedagang, sehingga harga stabil," ungkapnya.
(/tey)