Umat Islam bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Kenangan indah di bulan suci ini banyak dirasakan semua orang yang merayakannya.
Tak terkecuali Bupati Garut Rudy Gunawan. Ada hal berbeda dirasakan Rudy pada momen Ramadan kali ini. Sebab, setelah dua tahun tanpa kegiatan keramaian gegara pandemi COVID-19, kali ini aturan mulai dilonggarkan.
Masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa diperbolehkan kembali melaksanakan tarawih di masjid. Ngabuburit juga kini diperkenankan, dengan catatan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan, Ramadan selalu memiliki kenangan manis tiap tahun. Terlebih, ketika dia bernostalgia menghabiskan bulan puasa di masa remaja. Salah satu yang paling dia kenang adalah permainan sarung dengan teman masa kecilnya.
"Karena saya berada (tinggal) dekat dengan pesantren dulu, jadi saya enggak macam-macam. Paling setelah tarawih atau ngaji subuh suka main sarung," kata Rudy kepada detikJabar, Sabtu (2/4/2022).
Beragam permainan menggunakan sarung dimainkannya saat kanak-kanak hingga remaja. Mulai dari nininjaan (berperan menjadi ninja) hingga saling geplak (pukul) dengan teman menggunakan sarung.
Pria berusia 57 tahun itu juga selalu mengenang menu buka puasa sederhana yang harus menemani setiap tahunnya. Gehu hingga cireng wajib ada di meja makan saat berbuka puasa.
"Saya suka kolak biasa. Terus cireng dan gehu itu," katanya.
Sementara itu, Rudy berharap tahun ini bisa menjadi titik balik usai Garut bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19 selama dua tahun ke belakang. Rudy ingin warganya berbahagia dan menjalankan ibadah dengan khusyuk.
"Semoga tahun ini tahun kebangkitan kita semua. Untuk semua warga Garut, selamat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadan," tutup Rudy.
(ors/mso)