Warga Cianjur selatan, Jawa Barat membuat minyak goreng dari bahan baku santan kelapa lantaran minyak goreng sawit masih mengalami kelangkaan dan mahal. Bahan baku yang melimpah dan dinilai lebih murah, warga pun mejadikan minyak goreng kelapa sebagai alternatif.
"Daripada membeli minyak goreng sudah mahal juga langka lebih baik memanfaatkan dan mengolah kelapa tua untuk dijadikan minyak goreng seperti puluhan tahun yang lalu" ujar Yayan, warga Desa Kertasari Kecamatan Sindangbarang, Senin (28/3/2022).
Menurutnya untuk membuat minyak goreng tradisional, mula-mula kelapa tua diparut. Kemudian kelapa parut ditambahkan air lalu diperas hingga menghasilkan santan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Santan itu selanjutnya dimasak selama dua jam hingga menjadi minyak kelapa.
"Dari satu kilogram kelapa itu bisa menghasilkan seperempat liter minyak kelapa. Itu cukup untuk masak selama beberapa hari," kata dia.
Selain menghasilkan minyak, santan itu juga menghasilkan ampas kering yang masyarakat Sunda menyebutnya galendo.
"Jadi dari santan itu jadi minyak dan galendo. Minyaknya untuk menggoreng dan masak, galendonya bisa jadi camilan," tuturnya.
![]() |
Meski hemat, Yayan mengaku prosesnya cukup memakan waktu. Dia berharap harga minyak bisa kembali normal dan stoknya melimpah.
"Ya kan kalau mau masak jadi harus bikin dulu minyak dari santan. Kalau beli kan lebih praktis, apalagi kalau mendadak ada tamu dan harus masak buat menjamunya. Saya harap harga minyak bisa turun lagi, tidak sulit juga didapatnya," ungkap dia.
Sekadar diketahui, sejak pencaburan Harga Eceran Tertinggi (HET), harga minyak goreng kembali melambung. Bahkan minyak goreng kemasan mencapai lebih dari Rp 24 ribu per liternya.
(yum/bbn)