Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran menggelar deklarasi untuk mendukung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil jadi calon presiden (capres).
Koordinator acara Muhammad Hidayat mengatakan Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran menginginkan sosok pemimpin nasional yang punya perhatian terhadap pengentasan ketidakmampuan individu muslim dalam membaca Alqur'an.
"Tentu saja, dalam berjuang mengentaskan buta huruf Alquran, kami perlu sinergi bersama pemerintah. Kami melihat Kang Emil (Ridwan Kamil) sosok pemimpin nasional yang punya perhatian terhadap Alquran," kata Hidayat dalam keterangan yang diterima, Selasa (29/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat menilai Ridwan Kamil sela memimpin sebagai Wali Kota Bandung hingga Gubenur Jabar mau peduli terhadap persoalan buta huruf Alquran. Deklarasi terhadap Ridwan Kamil merupakan dukungan politik kelompoknya.
"Ini bentuk dukungan politik bagi Kang Emil. Kami melihat beliau punya atensi yang baik terhadap bidang keagamaan di Jabar. Memperhatikan pesantren dan menerbitkan program satu desa satu hafiz," kata Hidayat.
"Harapan kami, jika Allah kehendaki Kang Emil dapat tampil dalam kompetisi Pilpres 2024 dan melenggang menjadi pemimpin nasional," kata Hidayat menambahkan.
Ia mengatakan Ridwan Kamil bisa mengentaskan buta huruf Alquran dalam skala nasional. Ia jua menilai Ridwan Kamil merupakan tokoh dari kalangan profesional yang mudah diterima semua kalangan.
Hidayat mengaku Pilpres sebelumnya sangat menyita tenaga. Sebab, terjadi polarisasi di masyarakat. Pilpres mendatang, lanjut dia, membutuhkan pemimpin yang bisa menyatukan masyarakat.
"Tidak ada lagi istilah cebong-kampret. Insyaalah Kang Emil bisa diterima semua kelompok masyarakat," Kata Hidayat.
Giat Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran sementara ini berpusat di Jawa Barat. Keanggotaannya terdiri dari para ulama, guru ngaji, tokoh masyarakat dan relawan. Secara khusus, komunitas yang diinisiasi sejak 2020 ini, telah melaksanakan sensus terbatas di salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang. Mengetes langsung kemampuan mengenal huruf hijaiyah dan membaca Alquran tiap keluarga.
"Secara nasional data yang kami miliki, ada 65 persen penduduk Indonesia buta huruf Alqur'an. Perlu sinergitas antara komponen masyarakat dan pemerintah dalam mengatasinya. Semoga harapan pada Kang Emil ini ridai Allah," ucap Hidayat.
(sud/yum)