Cuma Bermodalkan Tangan, Cece Bersihkan Sampah Sungai Cirasea

Cuma Bermodalkan Tangan, Cece Bersihkan Sampah Sungai Cirasea

Yuga Hassani - detikJabar
Minggu, 27 Mar 2022 06:00 WIB
Cece tengah mengais sampah dengan menggunakan tangan di Sungai Cirasea
Mengais sampah dengan hanya menggunakan kedua tangan (Foto: Yuga Hassani/detikjabar)
Bandung - Untuk mengantisipasi banjir, seorang warga rela secara mandiri membersihkan tumpukan sampah yang tersendat di aliran irigasi sungai Cirasea, pintu lima, Jalan Sapan, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Warga tersebut adalah bernama Cece Supriyadi (60).

Cece melakukan pembersihan tersebut hanya menggunakan kedua tangannya dengan bantuan satu buah kayu untuk mengurai tumpukan sampah. Tumpukan sampah tersebut berisikan kayu, plastik hingga styrofoam.

"Ah saya mah ini keinginan pribadi saja. Tidak ada yang nyuruh. Liat ada sampah yang menumpuk, ya langsung saya bersihkan. Kalau tidak dibersihkan, air kadang suka meluap," ujar Cece kepada detikJabar, Sabtu (26/3/2022).

Cece tengah mengais sampah dengan menggunakan tangan di Sungai CiraseaCece tengah mengais sampah dengan menggunakan tangan di Sungai Cirasea Foto: Yuga Hassani/detikjabar

Cece mengatakan pembersihan tersebut dilakukannya hanya dengan alakadarnya. Menurutnya yang terpenting adalah aliran irigasi tersebut bersih mengaliri pesawahan yang ada di daerah tersebut.

"Saya ngebersihinnya hanya pakai tangan aja. Sampahnya suka di ke atasin kalau yang besar-besar. Kalau yang kecil-kecilnya ya kaya dedaunan mah dibiarkan aja. Yang penting mah pelastik, styrofoam kayu-kayuan di ke atasin," katanya.

Sambil melakukan pembersihan, pihaknya mengaku sambil mencari gelas plastik yang nantinya akan dijual olehnya. Kata dia, sampah berupa kayu pun di bawa pulang untuk dijadikan kayu bakar.

"Ya sambil bersihin, kalau ada gelas plastik dan kayu ya di bawa pulang. Kalau gelas plastik mah di jual, kalau kayu kan lumayan buat suluh (kayu bakar) di rumah," jelasnya.

Cece mengaku dalam satu pekan bisa menjual gelas plastik sebanyak 12 kilogram sampai 14 kilogram. Kata dia, harga per satu kilonya hanya mencapai Rp2 ribu.

"Gelas plastik itu dikumpulkan sampai banyak. Paling seminggu kadang mgejual 12 kilo atau 14 kilo. Ya alhamdulillah lah, satu kilonya paling dapat Rp2 ribu," ucap pria yang juga merupakan warga RT 02 RW 04 Kampung Cimalencer Desa tanjungwangi, Kecamatan Paseh.

Cece mengaku pun sempat memiliki usaha sebagai pedagang cuangki. Namun, kata dia, semenjak pandemi COVID-19 usahanya semakin surut hingga bangkrut.

"Dulu mah alhamdulillah punya usaha jualan Cuangki. Tapi karena ada si Corona ini jualan malah sepi. Terus ya gak punya modal lagi buat usaha cuangki," kata Cece.

Cece tengah mengais sampah dengan menggunakan tangan di Sungai CiraseaCece tengah mengais sampah dengan menggunakan tangan di Sungai Cirasea Foto: Yuga Hassani/detikjabar

Dalam hidup yang serba pas-pasan tersebut, Dia berharap adanya bantuan pemerintah untuk dirinya kembali berjualan cuangki. Kata dia, bantuan tersebut sangat berarti baginya untuk bertahan hidup di kala Pandemi COVID-19.

"Pengennya selain pengelelolaan sampah ini yang harus dibenahi, saya mah pengen ada bantuan aja. Apalagi dulu kan sempat jualan, jadi pengennya ada bantuan dari pemerintah untuk saya kembali berjualan," tuturnya.


(yum/bbn)


Hide Ads