Detik-detik Horor Jembatan Gantung Putus saat Dinaiki 40 Santri

Detik-detik Horor Jembatan Gantung Putus saat Dinaiki 40 Santri

Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 25 Mar 2022 20:04 WIB
Jembatan putus di Ciamis.
Jembatan putus di Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Bandung -

Sebuah jembatan gantung di Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, putus. Diduga tidak kuat menahan beban sejumlah santri yang berada di atasnya pada saat bersamaan. Akibatnya para santri mengalami luka hingga dibawa ke RSUD Ciamis.

Peristiwa mencekam itu terjadi pada Rabu (25/3/2022) siang. Ketika itu para santri yang duduk di bangku kelas 1 SMP ini melaksanakan syukuran khatam (tamat) kitab.

Mereka kemudian ngaliwet atau akan makan bersama di pinggir Sungai Cileueur yang pada saat itu arusnya tidak deras. Sambil menunggu nasi liwet matang, mereka bermaksud untuk melakukan foto bersama di atas jembatan gantung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ketika puluhan santri yang diperkirakan sebanyak 40 orang ini berada di atas jembatan gantung, tiba-tiba salah satu tali sling diduga putus sehingga para santri langsung terjatuh ke sungai yang ketinggiannya 3 meter. Sambil dibarengi teriakan para santri itu.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung membantu para santri yang terjatuh. Beruntung pada saat itu aliran sungai tidak deras. Para santri ini mengalami luka lebam di bagian badannya akibat terbentur. Ada beberapa juga yang keseleo.

ADVERTISEMENT

Pihak pondok pesantren Al Huda Turalak yang mendapat informasi itu langsung menuju ke lokasi dan mengevakuasi para santri. Ada yang dibawa ke pondok, ke puskesmas dan rumah sakit. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Pengurus Pondok Pesantren Al Huda Turalak Mamad Ahmad Solihin mengatakan baru mengetahui kejadian itu setelah mendapat informasi dari pada santri. Lokasi jembatan gantung dan pondok pesantren sekitar 500 meter.

"Ada sekitar 40 santri yang jatuh," ujarnya.

Mamad tidak mengetahui penyebab pasti jembatan gantung itu smapia putus. Namun ada dugaan penyangga jembatan tidak kuat menahan beban.

"Mungkin jembatan kurang kuat saat puluhan santri di atasnya," kayanya.

Mamad memastikan semua santri yang mengalami luka akibat jembatan gantung putus ini sudah ditangani dengan baik. Hampir semua santri sudah kembali ke pondok pesantren. Hanya ada beberapa santri yang masih mendapat perawatan di RSUD Ciamis.

"Yang luka ringan dibawa dan diobati di pondok saja. Ada juga yang lukanya agak parah itu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas diberikan perawatan," jelasnya.

Pihak pondok pesantren pun menyatakan siap bertanggung jawab penuh untuk memastikan kesembuhan para santri tersebut.

"Para santri ini rata-rata mengalami luka lebam di tangan, kaki, wajah, kepala dan badan. Untung saja saat kejadian aliran sungai sedang kecil, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads