Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo tahun 2015 lalu. Jalan tol ini memiliki panjang 116,75 kilometer menghubungkan Kabupaten Purwakarta dan Cirebon. Jalur ini juga menjadi jalur trans Jawa dari Jakarta hingga Jawa timur.
Sejak diresmikan, banyak kecelakaan lalu lintas baik kecelakaan ringan hingga berat yang merenggut korban jiwa di jalan tol tersebut. Ada beberapa faktor penyebab kecelakaan mulai dari human error dan kondisi kendaraan.
Deputy General Manager Operation Astra Tol Cipali Sri Waluyo berbagi tips agar aman berkendara. Langkah ini dinilai dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk berkendara di jalan tol tidak di Tol Cipali saja, di semua jalan tol pertama yang aman bila ngantuk cepat cari rest area untuk istirahat, kendalikan kecepatan sesuai aturan jalan tol batasannya 60-100 Km/jam," ujar Sri Mulyo kepada detikJabar, Jumat (25/03/2022).
Berdasarkan data yang didapat, kecelakaan di ruas jalan tol terus meningkat. Pada periode Januari sampai dengan November tahun 2020 tercatat sebanyak 263 kecelakaan. Sementara periode Januari sampai November 2021 angka kecelakaan meningkat menjadi 301 peristiwa kecelakaan.
Dengan begitu, menurut Sri Mulyo, masih banyaknya pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan dalam berkendara yang menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan.
"Kemudian tetap waspada terkait dengan kondisi jalur karena memang kendaraan itu biasanya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda setiap pengemudi yang ada di jalan tol," katanya.
Selain kesiapan dari pengemudi, kelaikan kendaraan juga sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan. Apabila kondisi tidak prima maka sebaiknya kendaraan dibawa ke bengkel.
"Jangan lupa cek tekanan angin pada ban, cek rem itu penting, oli serta mesin kendaraan," tambahnya.
Sementara itu, pihak pengelola Tol Cipali pun terus berupaya melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Di antaranya memasang seling baja yang mampu menahan beban dengan bobot 80 ton, mamasang lampu strobo, speed reducer, pemantauan CCTV hingga razia truk over dimensi dan over load (ODOL) serta speed gun.
(mso/bbn)