Bocah berusia tiga tahun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat viral karena memakan kertas dan sandal. Video bocah saat memakan benda-benda aneh itupun menyebar luas di media sosial.
Merespon hal itu, dokter spesialis anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Prof. Dr. Kusnadi Rusmil mengatakan jika fenomena itu murni merupakan kesalahan orang tua dalam mengawasi anak.
"Anak 3 tahun itu memang kebiasaannya memasukkan benda ke dalam mulutnya, nah orang tua yang harus mengawasi. Kalau benda itu berbahaya, dilarang dong sama orang tuanya," kata Kusnadi saat ditemui detikJabar di kediamannya, Kamis (24/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kusnadi menjelaskan, ketika seorang anak memakan benda-benda aneh semacam kertas, sterofoam hingga sandal, akan memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak.
Kata dia, kandungan zat kimia pada benda-benda itu dapat mengakibatkan kerusakan organ vital di dalam tubuh.
"Kalau kaya sendal, gabus, kertas itu dampaknya lama-lama akan mengeluarkan zat yang akan merusak, bisa merusak hati, merusak otak, menimbulkan racun ke darah dan sumsum tulang," ujarnya.
Kusnadi sendiri menganjurkan orang tua agar cepat membawa bocah pemakan kertas-sandal itu ke dokter anak untuk diperiksakan kondisi kesehatan dan juga kadar racun dalam tubuh.
"Sehingga gak bisa didiamkan harus diajarkan anak ini tidak boleh dan harus segera di cek (ke dokter), darahnya sudah mengandung racun atau belum. Supaya racunnya gak ke otak, ke sumsum tulang, ke hati itu," tegas dia.
Kusnadi juga menyayangkan sikap orang tua yang ada dalam video viral tersebut. Pasalnya dalam video yang beredar, orang dewasa yang ada dalam video itu justru menganggap hal tersebut sebagai lelucon.
"Salah itu jadi orang tua harus memberikan makanan yang betul kepada anaknya, itu kewajiban orang tua. Anak 3 tahun harus diatur segalanya gak bisa di diemin, makan sendal kertas ketawa-ketawa orang tuanya gak lucu itu. Kasihan anak itu," ungkapnya.
Menurutnya satu-satunya cara untuk menghentikan kebiasaan aneh bocah tersebut yaitu dengan adanya larangan dari orang tua. "Untuk menghentikan kebiasaan itu ya cuma orang tua yang harus melarang gak ada jalan lain jangan didiamkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan bocah memakan kertas viral di media sosial. Sang ibu, Pipit, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, hal itu telah berlangsung sejak putranya masih berumur 1 tahun.
"Iya, Pak, memang betul seperti itu. Dia senang makan kayak gitu dari umur 1 tahun," ujar Pipit ketika dihubungi, Selasa (22/3/2022).
Pipit mengatakan awalnya anaknya senang memakan sandal pada usia 1 tahun. Ia mengaku dalam satu bulan dirinya bisa membeli 5 pasang sandal.
"Pokoknya waktu umur 1 tahun itu dia itu seneng banget makan sandal baru, sandal yang bersih, satu bulan itu bisa beli sampai 5 pasang," tuturnya.
Selain sandal, putra Pipit mulai memakan benda lain, seperti kertas, kardus, hingga Styrofoam. Jika permintaannya tidak dituruti, putranya akan menangis sejadi-jadinya.
Selama memakan benda-benda tersebut, Pipit mengaku anaknya belum pernah mengeluh memiliki masalah pencernaan. Hanya saja, benda-benda yang dimakannya terkadang tidak bisa dicerna, seperti sandal dan styrofoam.
(bba/yum)