Penyebab Suara Gemuruh Saat Gempa M 3,2 di Sukabumi

Penyebab Suara Gemuruh Saat Gempa M 3,2 di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 22 Mar 2022 18:21 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Ilustrasi gempa. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Sukabumi -

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan analisis terkait gempa bumi yang terjadi di Kota Sukabumi dengan Magnitudo 3,2. Sebelum gempa terjadi, warga mendengar suara gemuruh.

Koordinator Mitigasi dan Gempa Bumi PVMBG Supartoyo mengatakan, dilihat dari posisi episenternya, gempa tersebut dipastikan berhubungan dengan Sesar Cimandiri. Adapun suara gemuruh kemungkinan besar bersumber dari guncangan tanah.

"Kalau suara gemuruh kemungkinan menurut saya guncangan dari tanah di sekitarnya. Apalagi daerah sana itu kan batuannya lunak dan tanah pelapukan yang merupakan endapan sungai dari Cimandiri yang ada di kanan-kirinya," kata Supartoyo saat dihubungi detikJabar, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tanah di Sesar Cimandiri dan wilayah sekitarnya memiliki sifat lepas, lunak, terurai dan belum kompak. "Kompak maksudnya bahasa Sundanya muruluk," tuturnya.

Supartoyo menegaskan, jalur sesar tersebut tidak boleh dijadikan tempat pemukiman. Akan tetapi, di luar garis sesar masih diperbolehkan untuk tempat tinggal dengan syarat bangunan harus tahan gempa.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya di jalur sesarnya itu tidak direkomendasikan untuk pemukiman, pada garisnya loh ya. Tapi kalau di luar garisnya boleh dengan persyaratan dibangun dengan bangunan tahan gempa bumi lalu menyiapkan tempat dan lokasi untuk evakuasi bila sewaktu-waktu terjadi gempa bumi," paparnya.

Warga yang tinggal di sekitar pun harus berlatih mengenai upaya penyelematan apabila terjadi guncangan gempa bumi. Ditanya soal upaya mitigasi, pihaknya menyebut sudah membuat peta rawan bencana untuk diambil kebijakan oleh Pemerintah Daerah.

"Nanti tinggal dieksekusi sama pemerintah daerah dengan data dasar dari Badan Geologi, mungkin bisa membantu upaya mitigasi seperti melalui UU 24/2007 tentang penanggulangan bencana maupun UU 26/2007 hubungannya dengan tata ruang," imbuhnya.

Supartoyo menjelaskan, Sesar Cimandiri ini terbagi menjadi tiga segmen. Segmen bagian barat berada di Cibuntu, segmen tengah di Padabeunghar dan segmen timur di Baros. Semakin dekat posisi gempa dengan segmen Cimandiri, maka guncangan akan terasa lebih besar.

"Nah segmen-segmen ini memperlihatkan masing-masing potensi bahaya guncangan gempa buminya. Jadi sebenarnya wilayah yang terletak dengan garis sesar ini merupakan wilayah kalau gempanya bersumber dari segmen guncangannya paling kuat dibanding wilayah yang lebih jauh dari segmen, potensi bahayanya akan lebih besar," pungkasnya.




(ors/bbn)


Hide Ads