Ada Jalan Usaha Tani, Petani di Cisurupan Tak Perlu Manggul Lagi

Ada Jalan Usaha Tani, Petani di Cisurupan Tak Perlu Manggul Lagi

Jihaan Khoirunnisa - detikJabar
Jumat, 18 Mar 2022 14:32 WIB
Bupati Garut Resmikan Jalan Usaha Tani, Ini Manfaatnya bagi Petani
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Bupati Garut Rudy Gunawan meresmikan Jalan Usaha Tani yang berlokasi di Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Jalan ini memiliki total panjang sekitar 22 Km, namun saat peresmian baru rampung sepanjang 10 Km.

"Jalan tani usaha itu penting, ketika mereka panen mereka tidak perlu memanggul, tidak perlu ada cost (tambahan) untuk sampai (ke tujuan). Kalau sebelumnya kan mereka manggul sekarang efisien (dengan adanya jalan usaha tani)," ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).

Di acara peresmian, Kamis (17/3) kemarin, ia juga mengajak para petani yang memanfaatkan jalan ini, untuk serius menanam komoditas pertanian yang menguntungkan bagi mereka. Selain itu juga menerapkan proses budi daya yang baik agar mendapat hasil panen optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya ayolah kita bersama-sama (dan) pemerintah menyediakan infrastruktur. Pemerintah memberikan penyuluhan dan teknologi, tetapi petani juga serius menanam komoditas, yang tentu menguntungkan bagi dirinya dengan proses budi daya yang baik sehingga hasilnya juga signifikan," terangnya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Garut Beny Yoga Santika, sedari awal Bupati Garut ikut menyaksikan sendiri sulitnya akses jalan bagi para petani di lokasi tersebut. Bahkan, semula jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh ojek gunung.

ADVERTISEMENT

"Nah sekarang Alhamdulillah sudah bisa dilalui oleh (kendaraan) roda empat dan sebagainya, tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya usaha tani," terang Beny.

Beny menjelaskan adanya jalan usaha tani ini diprediksi bakal menghemat 25-30 persen biaya yang biasa dikeluarkan oleh para petani. Sehingga membuat biaya pengiriman lebih efisien. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap berkurangnya biaya produksi dari para petani.

"Kita kemarin sempat menghitung, jadi efisiensi nya itu di atas 25-30 persen dari biaya yang biasa mereka lakukan (keluarkan), karena biasanya yang kemarin mereka lakukan untuk pembelian pupuk kandang itu lebih mahal biaya transportasinya dibanding dengan harga pupuk kandangnya," tukasnya.

(akd/ega)


Hide Ads