Kabupaten Garut kini memiliki Kampung Wisata Restorative Justice. Bupati Garut Rudy Gunawan mengapresiasi Kejaksaan Agung Indonesia daerahnya dipilih menjadi lokasi Kampung Wisata Restorative Justice.
Rudy menjelaskan angka kemiskinan di Kabupaten Garut meningkat dari 8% menjadi 10% sebagai dampak dari pandemi COVID-19 sehingga memicu tindak pidana di masyarakat.
"Banyak tindak pidana yang dilakukan karena kemiskinan, tentu dengan adanya suatu upaya mendamaikan antara korban dan juga pelaku ini juga merupakan bagian yang mendapatkan apresiasi di seluruh masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Launching Kampung Wisata Restorative Justice oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Kampung Wisata Ciburial, Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut. Acara ini dibuka oleh Jaksa Agung Republik Indonesia Burhanuddin secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy juga berterima kasih kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut Neva Sari Susanti yang telah banyak berkontribusi dan bersahabat dengan 421 kepala desa di Kabupaten Garut.
"Beliau melakukan langkah-langkah konkret membina bagaimana pelaksanaan pemerintah desa yang sekarang kami mendapatkan anggaran desa hampir Rp 600 miliar ini dengan Jaksa Perdata dan Tata Usaha Negara-nya sudah berjalan," ungkapnya.
Ia berharap melalui Kampung Wisata Restorative Justice masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan tentang hukum.
"Tentu ini sangat membantu sekali, semoga kejaksaan ini makin keterima di masyarakat. Dan sekarang di Garut ini posisi kejaksaan sudah sangat familiar di tingkat desa, di masyarakat desa," imbuhnya.
Sementara itu Kajari Garut Neva Sari Susanti mengatakan Kampung Wisata Restorative Justice tidak hanya memberikan perhatian untuk Desa Sukalaksana saja, tetapi juga untuk desa wisata lainnya.
"Kita juga mengharapkan setiap wisatawan atau tamu yang hadir ke Kampung Wisata Ciburial ini mengetahui persis tentang bagaimana Restorative Justice, bagaimana hukum itu, bagaimana perdamaian itu," tandasnya.
Neva menambahkan Kampung Wisata Restorative Justice ini menawarkan beberapa paket wisata, salah satunya adalah paket ketangkasan.
"Jadi paketnya tidak hanya mereka bersenang-senang tetapi ada edukasi terkait bagaimana Restorative Justice itu. Contoh misalnya tadi kita sudah coba bersama, terkait misalnya paket ketangkasan," pungkasnya.
(prf/ega)