11 Warga Tasik Meninggal Gegara Terjangkit DBD, 2 Bayi

11 Warga Tasik Meninggal Gegara Terjangkit DBD, 2 Bayi

Faizal Amiruddin - detikJabar
Jumat, 18 Mar 2022 12:58 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi (Foto: thinkstock).
Tasikmalaya -

Kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Sampai saat ini tercatat sudah 11 orang warga Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Berdasarkan data yang ada, 2 dari korban meninggal akibat DBD adalah bayi berusia di bawah 1 tahun. Pertama bayi usia 8 bulan, warga Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeuerum dan usia 9 bula, warga Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang.

Selain itu, korban meninggal dunia terdapat pula anak-anak usia sekolah dasar. Sementara korban meninggal dunia usia dewasa tercatat ada 2 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat diimbau waspada dengan melakukan langkah antisipasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra, Jumat (18/3/2022).

Selain melakukan gerakan 3 M yaitu menutup penampungan air, menguras dan mengubur barang bekas, khusus untuk bayi atau anak-anak Asep Hendra, mengimbau penggunaan krim anti nyamuk.

ADVERTISEMENT

"Antisipasi selain 3M tambahannya bisa gunakan lotion. Penyebarannya kan melalui nyamuk," kata Asep.

Penambahan kasus DBD di Kota Tasikmalaya menurut dia terus terjadi meski tidak setiap hari. "Hari ini nambah 4 kasus, totalnya di tahun ini sebanyak 494 kasus," kata Asep.

Sementara itu, wilayah dengan kasus tertinggi terjadi di wilayah Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang dengan 57 kasus dan Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi sebanyak 50 kasus.

"Kasus DBD tersebar di 22 kelurahan, tapi kami imbau seluruh wilayah di Kota Tasikmalaya agar waspada," kata Asep.




(mso/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads