Tolong, Bayi Kembar Siam Asal Sukabumi Butuh Rp 1,6 M untuk Operasi

Tolong, Bayi Kembar Siam Asal Sukabumi Butuh Rp 1,6 M untuk Operasi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 18 Mar 2022 06:30 WIB
Bayi kembar siam dari Cikembar, Kabupaten Sukabumi
Bayi kembar siam dari Cikembar, Kabupaten Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira bayi kembar siam berusia 8 bulan asal Perum Permata Indah Blok W nomor 18 Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi ini butuh bantuan untuk operasi pemisahan. Biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, mencapai Rp 1,6 miliar.

Bayi perempuan buah hati pasangan Abdul Muslih (31) dan Evi Susanti (21) ini dalam keadaan sehat, harusnya mereka menjalani operasi pemisahan pada bulan Februari kemarin. Namun karena terkendala biaya, operasi yang seharusnya dilakukan di RSHS Bandung itu pun terpaksa ditangguhkan.

"Kondisi bayi saat ini sehat, tidak ada kendala penyakit apapun. Hanya harusnya Februari itu operasi pemisahan namun karena biaya yang diminta pihak RSHS belum tercapai sehingga tertunda. Biaya ditaksir sekitar Rp 1,6 miliar sampai pasca operasi semua itu informasi dari tim dokter yang menangai dede," kata Evi kepada detikJabar, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evi menjelaskan ia sudah mendapat informasi pihak RSHS sudah melakukan penggalangan di apliaksi sosial KitaBisa, namun baru terkumpul sekitar Rp 300 juta.

"Dari kitabisa dari penggalangan dana oleh RSHS nyalurin terdapat Rp 300 juta lebih. Paling dari teman-teman pabrik. Kalau andalin suami kerja di jasa pengiriman barang sebagai kurir serba masih kurang. Saya sendiri berhenti kerja sejak lahiran, kondisi ekonomi sebisa mungkin diatur dicukup-cukupin," lirih Evi.

ADVERTISEMENT

Evi berharap pertolongan dermawan, kartu BPJS yang ia miliki menurutnya tidak bisa digunakan untuk mengcover biaya operasi. "Harapan saya enggak banyak cuma satu minta tolong pada siapapun semua pihak supaya bisa membantu biaya untuk operasi pemisahan anak kembar saya itu saja. Saya ingin tumbuh kembang mereka seperti anak-anak yang lain," ujar Evi.

"Dari BPJS belum benar-benar mendapakan solusi jalan keluar untuk operasi. BPJS saya punya kalau dari pihak ini Sukabumi harusnya bisa operasi pakai BPJS cuma kembali lagi ke tim dokter yang menangani Dede setelah dikonfirmasi tidak bisa di cover semua pakai BPJS hanya sepertiga itu juga mengambil dari kasus-kasus dari kembar siam sebelum dede. Sekarang dari Dinkes Kabupaten Sukabumi dan Provinsi serta BPJS

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads