Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,5 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa itu berjarak 133 km Tenggara dengan kedalaman 10 km. Dari kejadian tersebut, belum ada laporan kerusakan.
"Sampai 10.48 WIB belum ada laporan kerusakan masuk ke BPBD Kota Sukabumi akibat gempa tadi. Kami tetap waspada, koordinasi dan memonitor wilayah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani.
BMKG menjelaskan gempa tersebut tak berpotensi tsunami. Seluruh kecamatan di Kota Sukabumi masuk dalam zona merah sehingga pihaknya melakukan pemantauan di tujuh kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan BMKG, gempa itu terjadi pada pukul 10.00 WIB dengan titik koordinat 7,94 LS dan 106,94 BT. Selain di Kota dan Kabupaten Sukabumi, gempa juga terasa di berbagai wilayah.
BMKG mencatat gempa terasa dengan skala MMI di Garut (III), Cianjur (IV), II-III di Lebak Selatan, Jakarta (II), Banjar (II), Bandung Barat (II), Bekasi (II), Bayah (II), Panimbang (III), Pandeglang (III), II-III di Cilegon, Pelabuhan Ratu (IV), Bandung (II), Depok (II), Serang (II), Tangerang Selatan (II) dan Purwakarta (II).
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang berjumlah 12 skala. Pada skala MMI I artinya getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang, MMI II getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sedangkan MMI III getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. MMI IV pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Dari arahannya, BMKG menyatakan gempa di Kota Sukabumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun BMKG mengimbau masyarakat agar waspada akan terjadinya gempa susulan.
(yum/tya)