Meninggalnya si kembar Hasan dan Husen menghadirkan duka bagi keluarga besar korban. Pasalnya Hasan dan Husen masih duduk dibangku kelas 2 SD. Keduanya meninggal akibat ditabrak moge pada Sabtu (12/3/2022).
Ayah korban Wasmo (55) mengatakan, luka mendalam menyayat hatinya karena kepergian Hasan dan Husen begitu cepat. Kepergian si kembar bagi Wasmo merupakan kehilangan paling berharga.
"Sempat tidak menyangka, tapi setelah sadar itu adalah takdir, saya sangat ikhlas dan legowo. Karena ini musibah bukan kesengajaan," ucap Wasmo kepada detikJabar, Senin (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak yang dikenang sangat periang itu kini meninggalkan keluarga terlebih dahulu. Wasmo tak pernah lupa dengan tingkah laku kedua anak kembarnya tersebut. Cita-cita keduanya pun memberi kesan tersendiri bagi Wasmo. Mereka ingin jadi pendakwah.
"Mereka berdua sempat bercerita, jika cita-cita sudah gede pengen jadi pendakwah atau penceramah," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Sebagai orang tua, Wasmo sudah berniat mewujudkan cita-cita si kembar. Bahkan, mereka tadinya akan dipesantrenkan. "Namun takdir berkata lain, kini cita-cita mereka purna," ucapnya.
Dia lalu bercerita soal keunikan si kembar. Hasan dan Husen selalu ingin diberikan hal yang sama atau seragam. "Jika salah satunya dikasih uang Rp 5.000, maka harus sama Rp 5.000, jika beda Rp 500 saja bisa marah sampai berantem," ucapnya.
Wasmo juga mengajarkan Hasan dan Husen mandiri sejak kecil, terutama untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. "Guru di sekolahnya yang tak jauh dari rumah sering memesan ikan atau udang hasil tangkapan saya kalo mancing. Biasanya yang jual Hasan-Husen dan uangnya mereka nikmati berdua," kata Wasmo.
Bahkan, kadang ikan hasil tangkapan Wasmo dijual ke warung kantin sekolah oleh Hasan dan Husen. "Uanganya mereka nikmati sendiri," ucapnya.
Bekerja sebagai tukang kuli dan tukang pijit, Wasmo memenuhi kebutuhan sehari-hari dari kerja serabutan. "Kalo sekarang sudah enggak kuat kerja berat, paling serabutan atau ngurut, itupun cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Ayah empat anak tersebut, sebagai orang tua masih merasakan punya hutang kepada kedua anaknya.
"Tapi InsyaAllah doa-doa dari keluarga dan masyarakat Pangandaran sampai kepada almarhumah," ucapnya.
"Dulu waktu Hasan-Husen sudah disunat, belum ekahan (aqiqah), karena belum ada uang jadi ditunda, insyaallah janji untuk ekah si kembar bakalan ditepati," kata Wasmo.
![]() |
Bantuan Terus Mengalir
Di tengah duka yang masih hangat terasa, bantuan mulai berdatangan bagi keluarga almarhum. Bahkan, dari Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung juga sudah menyampaikannya.
Setelah kejadian berlangsung pada Sabtu (12/3/2022), keluarga korban dan 2 pengendara motor gede (moge) Harley Davidson islah. Dalam surat kesepakatan disebutkan penabrak memberikan santunan sebesar Rp50 juta. Setelah itu, dari keluarga HDCI Bandung memberikan santunan atas nama kelompok.
"Ya, kemarin sudah menerima santunan waktu kesepakatan damai berlangsung, sama saat rombongan HDCI Bandung kemarin, tapi uang sudah saya titipkan kepada istri dan saudara yang dipercaya, untuk membereskan dan kebutuhan tahlilan," ucap Wasmo.
Selain dari klub, berbagai pihak terus berdatangan kepada keluarga korban Hasan-Husen. "Kemarin ada takjiah dari Bupati Pangandaran, Kapolsek Pangandaran, dan beberapa orang yang tidak mau disebutkan namanya," ucapnya.
"Tadi juga siang katanya ada dari Ketua DPRD Pangandaran, Ketua Jabar Bergerak, dan Ketua PHRI," katanya.
Kehadiran mereka memberikan beragam bantuan, dari mulai bantuan sembako hingga renovasi rumah. Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin juga turut memberikan bantuan.
"Keluarga dilihat sangat begitu penuh ketegaran, alhamdulillah semoga bisa membantu kebutuhan mereka," ucap Asep.
Asep mengatakan tidak punya kewenangan melarang rombongan moge ke Pangandaran. Yang pasti, kehati-hatian harus dikedepankan ketika melaju di jalanan.
"Artinya mereka mesti harus berhati-hati jika melewati jalan yang padat penduduk. Kejadian Sabtu (12/3/2022) harus menjadi cermin untuk semua pengguna jalan," sambungnya.
Selanjutnya, terkait rambu-rambu lalu lintas Asep berharap Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran segera menindaklanjuti. "Agar bisa dipasang pada lokasi tertentu," katanya.
Asep juga berharap Polantas Polres Pangandaran pihak yang berwenang dalam lalu lintas bisa segera memberikan arahan.
(ors/bbn)