Kepergian Hasan dan Husen, bocah kembar asal Pangandaran yang meninggal usai ditabrak moge Harley Davidson, menyisakan duka mendalam. Tak hanya bagi keluarga, tapi guru dan teman sekolahnya.
Hari ini, Senin (14/3/2022), jadi hari pertama sekolah tak dihadiri Hasan-Husen. Keduanya terakhir kali ke sekolah pada Sabtu (12/3/2022), beberapa jam sebelum insiden pilu itu terjadi.
Suasana di sekolah seolah digelayuti awan mendung. Kesedihan begitu mendalam dirasakan mereka yang mengenal sosok Hasan-Husen, si kembar yang dikenal ceria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk cinta, di tempat Hasan-Husen sekolah, SDN 3 Tunggulis, digelar doa bersama dan tabur bunga. Kegiatan ini diikuti para guru dan siswa-siswi.
"Pekan pertama sekolah tatap muka sekolah langsung berduka cita, hari ini semua siswa dan guru melakukan tahlilan dan doa bersama untuk almarhum," kata Kepala SDN 3 Tunggilis Nurhasanah, Senin (14/3/2022).
Kegiatan di lokasi dimulai dengan doa bersama. Setelah itu, tabur bunga dilaksanakan.
"Acara dimulai dengan berdoa, lalu dilanjutkan dengan tabur bunga dihalaman depan sekolah," ucapnya.
![]() |
Sahabat korban, Rafa (8) mengatakan, sangat kehilangan teman dekatnya. Kesan manis pada sosok Hasan-Husen begitu membekas dalam benaknya.
"Dia baik orangnya, selalu riang," kata Rifa.
Tak lupa, dia pun mendoakan yang terbaik bagi sahabatnya tersebut. Surga diharapkan jadi tempat yang layak bagi keduanya.
"Iya kasihan, mudah-mudahan Hasan-Husen masuk surga," ucap Rifa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hasan dan Husen tewas usai tertabrak motor gede (moge) Harley Davidson. Lokasi kejadian berlangsung di kawasan Kalipucang. Tepatnya di Jalan Raya Banjar-Pangandaran, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (12/3) siang.
Pelaku dan keluarga korban berjumpa di Mapolsek Kalipucang. Keduanya sepakat islah alias berdamai. Namun, proses penyelidikan akan tetap dilakukan kepolisian. Jenazah Hasan dan Husen sendiri sudah dimakamkan. Keduanya ditempatkan pada satu liang lahat.
(ors/bbn)