Cecep alias Japrot (40) memutuskan untuk memelihara ikan mas raksasa yang ia temukan di Situ Kubang, Kampung Kutamaneh, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi saat sedang memancing bersama teman-temannya.
"Iya mancing, pertamanya nyangkut di pancingan. Sering mancing di sini hampir setiap hari kalau nggak kerja. Ikan (sekarang) ada di kolam (pribadi). Bade dipiara we (mau dipelihara saja)," kata Japrot saat dihubungi, Rabu (9/3/2022).
Ikan mas raksasa ini memiliki berat sekitar 14 kilogram dan berwarna kuning keemasan. Japrot mengaku, penemuan ikan dengan ukuran tak lazim ini bukan yang pertama kalinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2016 lalu, dia juga sempat mendapatkan ikan mas dengan ukuran besar dengan berat delapan kilogram. Oleh sebab itu, saat mendapatkan ikan mas raksasa ini dia tak kaget.
"Kalau reuwas (kaget) mah nggak, dulu juga pernah dapat ikan raksasa. Pernah dulu 8 kilogram dibawa ke rumah, udah lama enam tahun ke belakang," ujarnya.
Japrot menduga, ikan mas raksasa itu sudah hidup lama dan berkembang di Situ Kubang. Seperti tempat pemancingan pada umumnya, ikan-ikan yang ada di Situ sengaja ditebar.
"Awalnya mah aya nu melak (awalnya ada yang menebar). Sebelum mancing ditebar dulu supaya ngumpul. Kemarin gak nebar, dua minggu ke belakang nebarnya," tuturnya.
Kabar ikan raksasa itu sebelumnyan diunggah Muhammad Fikri (34) ke media sosial Facebook. Sontak unggahannya viral dan mendapatkan perhatian dari warganet.
"Banyak saksinya, teman saya, saudara saya, saat ikut memancing di sana. Ikan mas itu kurang lebih beratnya 14 kilogram," ujar pria sekaligus admin Cikujang Facebook.
"Memang warga yang mancing di sana sudah beberapa kali dapat ikan mas ukuran besar. Meski, tidak sering. Biasanya dapat ikan nila," sambungnya.
Fikri mengatakan, Situ Kubang sudah ada sejak 50 tahun lalu. Awalnya, tempat ini hanya kolam berukuran kecil, namun irigasi di sana sempat tak berfungsi dan menyebabkan air meluap ke sawah warga. Akhirnya terbentuklah Situ Kubang dengan luas sekitar dua hektare.
"Situ Kubang sekarang masih alami, belum ada pengelolaan dari pihak mana pun. Kami justru ingin ada pengelolaan, karena kalau ditata pasti bagus," pungkas Fikri.
(yum/bbn)