Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menguji coba penggunaan aspal plastik pada sejumlah ruas jalan sepanjang total 23 km di tahun 2022 . Dalam proyek ini, Pemkab Garut bekerja sama dengan perusahaan Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito.
Bupati Garut Rudy Gunawan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito di Kantor Bupati Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (7/3/2022).
Rudy menuturkan program aspal plastik ini merupakan salah satu program Pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang ada di Indonesia. Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Garut akan membangun jalan aspal sepanjang 50 km di berbagai ruas jalan dengan mencampurkan 28,8 juta lembar sampah plastik dari kantong kresek yang sudah dicuci dan dicacah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menjelaskan penambahan cacahan sampah plastik ke dalam hotmix aspal ini akan menambah daya tahan dan kualitas aspal sampai 40%, sehingga mengurangi kerusakan. Sampah plastik ini akan disediakan oleh Chandra Asri bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI).
"Saya berharap kerja sama untuk mengatasi permasalahan sampah plastik ini dapat dilakukan secara konsisten karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2022.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Garut Luna Aviantrini menyampaikan pembuatan aspal plastik ini merupakan sebuah terobosan baru bagi Pemkab Garut agar umur jalan bisa lebih tahan lama. Ia mengungkapkan jika inovasi ini berhasil maka pihaknya akan terus melakukan kerja sama selama 2 tahun.
"Dalam hal ini, ini merupakan terobosan baru ya bagi Pemda Garut agar memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu dengan melakukan pengolahan hotmix ya dengan plastik, sehingga umur jalan ini kita harapkan menjadi lebih panjang," terang Luna.
Luna menambahkan pihaknya akan menguji dalam pembuatan aspal plastik di beberapa ruas jalan di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, dengan panjang kurang lebih 20-30km di tahun 2022.
"Kita rencanakan ini di jalan-jalan perkotaan di dalam kota ada Jalan Pembangunan, ada jalan Tarogong-Samarang, untuk saat ini segitu dulu bertahap," urai Luna.
Direktur Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri Edi Rivai menambahkan kerja sama dengan Pemkab Garut ini menunjukkan keseriusan dari pihaknya untuk terus mencari solusi berkelanjutan terkait permasalahan sampah, khususnya sampah plastik di Indonesia.
"Kami percaya bahwa permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah," ungkap Edi.
Direktur Bakti Barito Foundation Dian Purbasari menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama dengan Pemkab Garut dalam pengelolaan limbah plastik sebagai campuran aspal di Kabupaten Garut. Terlebih program ini untuk menunjang target nasional dalam pengelolaan sampah plastik secara terpadu.
"Saya pikir ini adalah suatu hal inovasi terobosan yang luar biasa, yang dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten untuk menunjang target nasional pengelolaan sampah dan juga untuk peningkatan kapasitas lingkungan, kesehatan lingkungan dan pengelolaan plastik secara terpadu," papar Dian.
Dian memaparkan rencananya aspal plastik akan digunakan pada sejumlah ruas jalan sepanjang total 50 km di Kabupaten di tahun 2023. Namun sebelumnya akan dilakukan uji coba sepanjang 23 km di tahun 2022. Ia berharap, dengan adanya kerja sama ini dapat memberikan kontribusi dampak lingkungan yang positif di Kabupaten Garut.
(fhs/ega)