Sebanyak dua kompleks pendidikan terpaksa menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMP) berkapasitas 50 persen. Mereka beralasan masih ada siswa dan guru yang masih terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono menuturkan, pada hari ini semua sekolah secara serentak memulai penerapan PTMT 50 persen. Meski di bawah provinsi, SMA, SMK dan MA ikut serta melaksanakan PTMT.
"Semua satuan pendidikan, PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah sudah disepakati itu mulai melaksanakan PTM 50 persen kapasitas sesuai SKB 3 Menteri," ungkap Harjono saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (7/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski serentak, ada dua kompleks pendidikan yang ditunda oleh Dinas Pendidikan. Pasalnya, sekolah melaporkan masih ada sejumlah siswa dan guru yang terkonfirmasi COVID-19.
"Semua sekolah. Tetapi ada 2 kompleks sekolah yang izin dimundurkan, karena sedang melakukan tes. Dan kebetulan masih ada beberapa guru dan siswa yang terpapar," ungkapnya.
Keputusan memulai PTMT dinilai cukup riskan. Pasalnya, masih terdata sekitar 80 siswa dan guru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Namun, Harjono beralasan, sejauh ini trend menunjukkan banyaknya angka kesembuhan. Maka dari itu, pihaknya memutuskan memulai kembali PTMT.
"Pun sampai dengan hari ini, di satuan pendidikan masih ada yang terkonfirmasi positif aktif, di SD siswa ada 34 orang namun relatif turun dari 50-an. Sementara di SMP masih 50-an anak. Dan guru juga masih. Tapi kelihatannya tidak setinggi di Minggu ketiga Februari yang sangat-sangat banyak," ungkapnya.
Pihaknya pun mewanti-wanti dengan risiko meningkatnya kasus COVID-19 usai dimulainya kembali PTMT. Apabila terjadi penularan, pihaknya pun akan melakukan kebijakan berbeda dan menyesuaikan kasus penularan.
"Nanti modelnya ketika ada satu kelas yang positif, maka kelas itu saja ditutup lainnya bisa masuk. Kalau capai 5 persen kasus sekolah itu ditutup dan sekolah lain masih berjalan," pungkasnya.
(yum/bbn)