3 Pekan Belajar Online, Siswa di Cimahi Kembali ke Sekolah

3 Pekan Belajar Online, Siswa di Cimahi Kembali ke Sekolah

Muhammad Iqbal - detikJabar
Senin, 07 Mar 2022 10:58 WIB
Suasana siswa sekolah tatap muka di Cimahi
Suasana siswa sekolah tatap muka di Cimahi. (Foto: Muhammad Iqbal)
Jakarta -

Belasan siswa kelas II di SDN Cimahi Mandiri 2 duduk manis di dalam kelas. Satu persatu maju ke depan untuk tes membaca kepada guru.

Setiap siswa duduk sendiri di setiap meja. Mereka pun begitu kompak mengenakan masker. Ibu guru pun sama mengenakan masker ketika mengajar.

Seperti itulah suasana sekolah setelah selama tiga pekan sempat belajar di rumah atau pembelajaran daring. Hari ini, sejumlah sekolah di jenjang SD, SMP, SMA mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan kapasitas 50 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulilah, persiapan PTMT, penjaga sekolah dan guru sejak Sabtu disemprot disinfektan setiap kelas," ungkap Kepala Sekolah Cimahi Mandiri 2 Iis Setiawati kepada detikjabar, Senin (7/3/2022).

Iis mengatakan, pihak sekolah amat bersyukur dengan kembalinya pembelajaran di sekolah. Hal itu dinilai dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar dan memudahkan siswa dalam menerima pembelajaran.

ADVERTISEMENT

"Sangat sangat senang. Tanggapan siswa orang tuanya sangat senang. Mudah mudahan, tidak terlalu lama, tiga pekan ke depan bisa 100 persen lagi," tuturnya.

Dalam penerapannya, kata Iis, pihaknya mengatur dari daftar absen siswa. Bagi siswa yang masuk daftar absen dari 1 hingga 20 masuk ke sekolah dan sisanya tetap daring.

"Untuk pembatasan, kapasitas 50 persen PTMT di sekolah. Dari nomor absen 1 sampai 20 masuk PTMT, sisanya daring," ungkapnya.

Dirinya pun menjelaskan, sekolah sempat ditutup karena terjadi penularan COVID-19 kepada siswa dan orang tua siswa. Namun, dirinya memastikan tidak ada kasus penularan di SD Mandiri Cimahi 2.

Meski begitu, dirinya pun tetap mewanti-wanti agar siswa dan orang tua siswa tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat baik di dalam maupun di luar rumah.

"Di kira sempat ada satu kasus, itu pun karena ayahnya pulang dari dinas luar. Ayah dan ibunya positif dan anaknya harus ikut isoman," tuturnya.

"Untuk mencegahnya anak anak diushakan setiap saat tidak berkerumun, mencuci tangan, memakai masker. Karena kita sediakan juga setiap kelas ada wastafel," pungkasnya.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads